-------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
Kepada Mereka Yang Buron dan Tertawan, Asy Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi
Inilah Jalan Para Rosul, Syaikh Abu Mushab Al-Zarqowi
Berbai’at Untuk Kematian, ‘Abdurrahman ibnu Thola’ asy-Syamri
Ahmad ibnu Hamud
Rambu-Rambu dalam Perjuangan, Syaikh Al Mujahid Usamah
Kedudukan Tauhid dan Jihad, Asy Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Aziz
Bergabunglah Bersama Kami, Syaikh Abu Mushab Az-Zarqowi
Yang Tegar di Jalan Jihad, Asy Syaikh Yusuf bin Sholih al-`Uyairi
Terorisme adalah Ajaran Islam.zip Syaikh Abdul Qodir bin Abdul Aziz
Syubhat Seputar Jihad (revisi), Asy-Syaikh Ibnu Qudamah An-Najdi
Tiada Khilafah Tanpa Tauhid Dan Jihad, Syaikh Abu Bashir
Panduan Fikih Jihad Fii Sabilillah, Abdul Qodir bin Abdul Aziz
Rambu-Rambu Thoifah Manshuroh, Syaikh Abu Qotadah Al-Filisthini
Hukum Membunuh Tawanan, Syaikh Yusuf bin Sholih al-`Uyairi
Cara Tepat Untuk Mati Syahid, Jabir bin Abdul Qoyyum As Sa’idi Asy Syami
Petunjuk Praktis Menjadi Mujahid, Asy Syaikh Yusuf bin Sholih al-`Uyairi
An-Nihayah wal Khulashoh , Syaikh Asy Syahid Abdulloh Azzam
Proklamasi Negara Islam Irak Dewan Syari’ah Negara Islam Irak
Perangi Amerika Usamah bin Ladin
Waqfat ma’a Syaikh al-Albani (KHAWARIJ GAYA BARU)
Bantahan Atas Pendapat Syaikh Ibnu Bazz Abu Bashir
Islam Dakwah Yang Syumul oleh Yusof Qardhawi
Islam Tidak Tertegak Dengan Kata
Generasi Pemuda dan Perubahan Fathi Yakan
Gerakan Islam Negara Arab Maryam Jamilah
Qowaidut Takfir (Kaidah-Kaidah Mengkafirkan) Abdul Qadir Abdul Aziz
Wajib Berhukum dengan Hukum Allah Abdul Qadir Abdul Aziz
Petunjuk Jalan , Sayyid Quthb
Madza Ya’ni intima’i lil Islam Fathi Yakan
Ke Arah Kesatuan Gerakan Islam
Islam Tidak Tertegak Dengan Kata
50 Indikasi destruktif demokrasi
Agama Demokrasi Abu Muhammad al-Maqdisi
Inilah demokrasi Abu Basher
Millah Ibrahim Abu Muhammad al-Maqdisi
Realisasikan Tauhid Jabir bin Abdul Qayyum as-Sa’idi asy-Syami
Tiada Khilafah Tanpa Tauhid dan Jihad, Abu Bashir
Asas-asas Islam, Abul A’la al-Maududi
Asas-asas akhlak dalam Harakah Islamiah,
At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran, Iman Nawawi,
Beberapa Pelajaran Dalam Amal Islami 1
Cara Hidup Islam oleh Al-Maududi
Dasar-dasar Islam Abul A’la al-Maududi
Detik-detik Hidupku Hasan Al-Banna
Empat Istilah Abul A’la al-Maududi
Fatwa Al-Qardhawi Yusuf al-Qaradlawi
Fiqh Al-Sirah 1 Sa’id Ramadlan al-Buthi
Fiqh Dakwah Dalam Al-Quran Sayyid Quthb
KISAH 1:
Pada hari Jum’at, 23 Januari 1999, masyarakat Desa Hitu – kurang lebih berjarak 25 km dari Ambon – ingin pergi ke Ambon bergabung dengan Muslim lainnya membela Agama Allah yang telah diinjak-injak kaum kafirin. Mereka baru mengerti, pengiriman orang-orang Nasrani dari kampung-kampung ke Ambon sebelum ‘Iedul Fitri ternyata mengandung rencana busuk. Pada Hari Raya, jumlah Muslimin di Ambon berkurang drastis karena banyak yang mudik. Sedang orang-orang kafir bertambah banyak. Itu sebabnya mereka berani menyerang umat Islam.
KISAH 2:
Kabar yang beredar di masyarakat Desa Hitu dan sekitarnya menyebutkan bahwa dalam penyerangan Kamis malam, Masjid Raya Al-Fatah telah membakar dan saya – Imam Masjid tersebut – telah terbunuh oleh orang-orang Kristen. Kaum Muslimin Desa Hitu itu berkata, “Kalau Masjid Raya telah terbakar dan Ustadz telah terbunuh, untuk apa lagi kita hidup ! Mari bersama-sama kita jihad fi sabilillah !”
KISAH 3:
Di Ambon, jika orang ingin jihad fi sabilillah, mereka melakukan upacara ritual dulu: mereka mandi membersihkan segala najis yang mungkin masih melekat di sekujur tubuh, disusul dengan berwudhu, lalu mengenakan baju perang berupa jubah putih – dari Desa Hitu, Mamala, Maurela, dan Wakal – yang berjumlah sekitar empat puluh orang mulai bergerak. Mereka tidak banyak. Orang yang sungguh-sungguh siap untuk jihad fi sabilillah bukanlah orang sembarangan. Mereka harus mengerti betul apa hakikat jihad fi sabilillah tersebut.
KISAH 4:
Setibanya di Paso, mereka dihadang barikade pasukan Brimob. Pasukan Brimob itu memberi tahu bahwa Masjid Raya Al-Fatah tidak terbakar. Namun pemberitahuan itu tidak membuat pasukan jubah putih itu surut langkah. Mereka telah siap berjihad. Karena tidak mau kembali ke Hitu, akhirnya pasukan Brimob tersebut melepaskan beberapa tembakan ke arah mereka. “Namun aneh, tak sebutir peluru pun sanggup menembus jubah putih mereka. Peluru terakhir yang ditembakkan malah mental dan berbalik menuju aparat yang menembaknya. Ini diakui oleh si penembaknya sendiri”.
KISAH 5:
Anggota Brimob itu menuturkan, “Setelah menembak mereka, peluru itu langsung mental, berbalik ke saya. Untung saya cepat menghindar. Setelah itu seluruh badan ini bergetar hebat. Gemetar. Senjata yang saya pegang jatuh. Akhirnya saya bilang sama komandan dan bahwa mereka ini bukan orang-orang biasa”. Dalam penglihatan pasukan Brimob itu, empat puluh orang pasukan jubah putih tampak berjumlah ribuan orang. Empat orang tua berjubah dan bersorban putih yang duduk di atas empat kuda putih tampak memimpin pasukan besar tersebut. Padahal orang-orang muslim itu tidak melihat siapa-siapa selain keempat puluh warga Desa Hitu dan sekitarnya
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah-kisah diatas bahwasanya Allah tidak pernah tidur dan diam melihat hamba-hambaNya yang berserah diri hanya padaNya itu ditindas dan dizalimi oleh para kafirin, murtadhin, munafiqin, dan fasiqin.
Video Eksklusif Wawancara dengan Istri Ustadz Abu tentang Penangkapan Banjar
Yang ingin download game ini, silahkan baca selanjutnya...
Download game "Tembak Dentut 88" format "exe"
Kekagetan itu bukan barang yang aneh mengingat peran Dadullah dalam Thaliban boleh dibilang cukup strategis. Beliau adalah salah seorang tokoh lapangan yang penting di dalam gerakan Thaliban. Banyak operasi yang dipimpinnya berhasil memberikan pukulan telak kepada pihak musuh.
Mulla Dadullah sudah aktif sebagai aktifis gerakan Thaliban sejak gerakan ini masih sebagai gerakan santri, di wilayah Qandahar, Barat daya Afghanistan tahun 1994. Tetapi aktifitas Mulla Dadullah dalam lapangan Jihad telah dimulai sejak tahun 80-an, ketika beliau memimpin sebuah batalyon mujahidin, dalam perang melawan pendudukan Uni Sovyet. Saat itulah ia kehilangan sebelah kakinya.
Kehilangan kaki secara umum menjadi salah satu alasan yang sah untuk tidak mengikuti jihad. Tetapi tidak demikian bagi Mulla Dadullah. Semangat jihadnya tak pernah padam, dan tak pernah terbetik dalam hatinya untuk pensiun dari kancah jihad. Ada sebuah ungkapan membanggakan keluar dari lisan beliau,“Semoga hilangnya satu kaki ini menjadi bayaran untuk mendapatkan tiket menuju jannah…”
Tahun 90-an beliau ikut berjihad melawan aliansi Utara. Bahkan beliau memegang peranan penting dalam penguasaan Thaliban ke Mazar-e Syarif.
Dan ketika Amerika menyerang Afghanistan pada bulan Nopember 2001 dengan alasan untuk mengejar Teroris, Dadullah merupakan salah satu komandan pasukan yang bertugas di Wilayah Utara. Di sanalah banyak pasukan Thaliban terjebak dan kemudian dikepung oleh pasukan musuh di Qunduz. Saat itu satu-satunya komandan lapangan yang tidak mau menyerahkan diri adalah Dadullah. Meskipun begitu dia tidak tertangkap, bahkan bisa lolos dan kembali ke tanah kelahirannya di Kajai, salah satu desa di Helmand.
Lolosnya Dadullah memberi kesempatan baginya untuk membangun kembali kekuatan militer Thaliban yang mengalami kemerosotan secara signifikan. Hingga saat ini Thaliban memiliki kekuatan militer yang cukup membanggakan. Menurut Mulla Dadullah ketika diwawancari oleh seorang Jurnalis Al-Jazeera,“Jumlah Mujahidin yang siap untuk diterjunkan ke dalam peperangan melawan penjajah mencapai 6.000 personil, bahkan tidak mustahil jika mencapai 10.000 personil”. Beliau menambahkan,“Bahkan jika pasukan mujahidin berhadapan dengan Salibis, atau Yahudi, maka sangat memungkinkan jumlah itu akan belipat menjadi 20.000 personil.
Pada umumnya, pemimpin Thaliban cukup tertutup dari media massa. Mulla Dadullah inilah satu-satunya komandan pasukan Thaliban yang menampakkan jati dirinya di hadapan media massa.
Awal tahun ini, asy-Syahid Dadullah ?nahsabuhum wallahu hasibuhum?bertekad untuk meningkatkan intensitas serangan terhadap pasukan penjajah. Dan rencana ini telah dilaksanakan sekuat tenaga, sehingga pihak musuh mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Apalagi setelah berhasil melakukan pertukaran tawanan, antara jurnalis Ithali dengan pembebasan lima orang komandan Thaliban pada bulan April yang lalu, Dadullah bertekad untuk menfariasikan serangan dan penculikan dalam rangka melepaskan kawan-kawannya yang ada di dalam penjara Bagram ataupun Guantanamo.
Namun, belum sempurna rencana dan keinginannya tercapai, Allah telah memberikan karunia syahid kepadanya pada hari ahad yang lalu (26 Rabiul Awwal 1428 H/13 Mei 2007 M). Beliau syahid dalam usia 40 tahun, setelah melalui jalan yang panjang bersama perjuangan.
eberapa saat setelah syahidnya Dadullah, gerakan Thaliban menegaskan bahwa operasi-operasi militernya melawan pasukan penjajah dan pasukan pemerintah boneka Afghanistan tidak akan terpengaruh karena syahidnya Dadullah. Sebab kepemimpinan yang dipegang oleh Dadullah akan segera digantikan oleh kader-kader yang lainnya.
Memang, syahidnya seorang pimpinan lapangan di dalam sebuah gerakan ideologi tidak akan berpengaruh banyak terhadap kekuatannya pasukan. Sebagai bukti, syahidnya pimpinan sebelumnya, yakni Mulla Muhammad Akhtar Utsmani, oleh pasukan sekutu dalam sebuah serangan udara di bagian Barat Afghanistan setelah posisinya diinformasikan oleh intelijen Pakistan segera bisa digantikan oleh Dadullah.
وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللّهُ مِن فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُواْ بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلاَّ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ اسْتَجَابُواْ لِلّهِ وَالرَّسُولِ مِن بَعْدِ مَآ أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُواْ مِنْهُمْ وَاتَّقَواْ أَجْرٌ عَظِيمٌ الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُواْ لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَاناً وَقَالُواْ حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ فَانقَلَبُواْ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُواْ رِضْوَانَ اللّهِ وَاللّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءهُ فَلاَ تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ (سورة ال عمران آيات 169 – 175 )
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia Telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, Karena itu takutlah kepada mereka”, Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (Ali Imran 169-175)
Sekali lagi, pemerhati yang pro perjuangan Islam akan merasa kehilangan dengan syahidnya Mulla Dadullah. Tetapi kesedihan ini tidak boleh larut. Semoga darahnya yang tertumpah mejadi pupuk bagi tumbuhnya smeangat jihad umat Islam. Dan semoga Allah memberikan ganti yang lebih baik lagi, yang juga sanggup memberikan pukulan kepada kaum penjajah, kaum murtad, dan kaum munafiqin lebih keras lagi. Sehingga kalimah Allah tegak, dan agama seluruhnya milik Allah.
Allahu Akbar… Allahu Akbar ... Allahu Akbar
Sumber: http://abahzacky.wordpress.com/2007/05/20/sekilas-tentang-mulla-dadullah