Translate

Hijr Calender

Al-Balad

free counters

Taliban bicara tentang "green-on-blue attacks"

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 08.34
(Arrahmah.com) – Kepiawaian mujahidin Taliban melakukan infiltrasi dalam barisan tentara dan polisi boneka Afghan benar-benar membuat stress para jendral AS dan NATO. Tidak tanggung-tanggung, mujahidin Taliban telah menempatkan orang-orangnya dalam lingkaran pusat kekuasaan di Kabul.

Salah satu buktinya, tiga perwira tinggi militer AS tewas ditembak oleh "polisi Afghan" saat bekerja dalam gedung Departemen Dalam Negeri Afghan di jantung kota Kabul pada Sabtu (25./2/2012). Letnan kolonel John Darin Loftis (44 tahun), mayor Robert J. Marchanti (48 tahun) dan seorang perwira penting lainnya yang disembunyikan identitasnya adalah salah satu korban dari taktik jitu infiltrasi mujahidin Taliban.

Setiap saat jumlah tentara AS dan NATO yang tewas oleh "green on blue attacks" semakin meningkat. Mujahidin Taliban melalui majalah bulanannya, Ash-Shumud edisi 73 tahun VII terbitan bulan rajab 1433 H/Mei-Juni 2012 M menurunkan sebuah artikel tentang taktik perang mereka yang sangat brilian dan sukses itu. Berikut ini terjemahannya.

***

Green on Blue Attacks: Taktik perang yang sukses melawan penjajah

Problem Peggy Marchanti

Sia-sia belaka usaha nyonya Peggy Marchanti, janda mayor Robert J. Marchanti untuk mendapatkan penjelasan yang terang dari Departemen Pertahanan AS tentang tragedi pembunuhan atas suaminya dan dua rekannya perwira tinggi militer AS pada tanggal 25 Februari 2012 dalam gedung Departemen Dalam Negeri Afghanistan yang mendapatkan pengamanan ekstra ketat. Mereka bertiga tewas setelah "seorang polisi Afghan" menembak ketiganya sebelum meloloskan diri dari tempat kejadian perkara.

Peggy Marchanti, janda mayor Robert J. Marchanti sedang menghadiri aara penguburan suaminya, Robert J. Marchanti

"Perkaranya sangat rumit dan Pentagon hanya memberi kami penjelasan-penjelasan bodoh yang tidak mungkin dipercayai oleh orang yang berakal sehat tentang tragedi pembunuhan atas suami saya dan rekan-rekannya. Bagaimana bisa suami saya dibunuh di kompleks gedung yang mendapatkan pengamanan ekstra ketat tersebut? Bagaimana bisa polisi yang mereka percayai untuk membawa senjata itu justru melakukan pembunuhan ini? Bagaimana ia bisa diberi peluang untuk bergabung dalam kesatuan kepolisian? Benarkah ia sekedar seorang polisi yang kehilangan syarafnya dan melakukan perbuatan itu karena stress, ataukah ini adalah tindakan terorisme gerakan Taliban yang melakukan infiltrasi dalam kesatuan kepolisian Afghan?" Itulah ungkapan kemarahan nyonya Peggy Marchanti dalam wawancara dengan sebuah situs AS.

Istilah adalah segalanya, pendapat pakar hukum yang brilian!

Seorang pakar hukum, Peter Mc Queen, pengacara perusahaan mengatakan, "Istilah yang dipakai untuk menjelaskan tentang sebuah peristiwa tertentu sangatlah memiliki arti. Penggunaan istilah tertentu menjadi landasan bagi konskuensi-konskuensi hukum dan konskuensi finansial yang besar.

Ketika Departemen Pertahanan AS menyatakan serangan-serangan ini sekedar kecelakaan-kecelakaan yang terjadi karena sebab-sebab pribadi dan akibat faktor kemarahan (emosi, stress), maka hal itu tidak memberikan hak kepada keluarga korban untuk menuntut ganti rugi (asuransi) lebih dari ganti rugi yang biasa diberikan kepada orang lainnya yang terbunuh di Afghanistan.

Adapun ketika peristiwa ini disebut sebuah infiltrasi dari kelompok Taliban terhadap lembaga kepolisian Afghan, maka hal itu member hak kepada keluarga korban untuk mengajukan gugatan hukum dan menuntut ganti rugi yang besar karena pada akhirnya Departemen Pertahanan AS-lah pihak yang bertanggung jawab atas program pelatihan militer bagi lembaga kepolisian Afghan.

Peristiwa ini menunjukkan Departemen Pertahanan AS teledor dalam mencari tahu data tentang background dan perjalanan hidup orang yang mendaftarkan diri dalam lembaga kepolisian Afghan. Hal inilah yang tidak diinginkan oleh Departemen Pertahanan AS, karena hal itu akan membuka pintu lebar-lebar bagi banyak tuntutan ganti rugi lainnya dalam jumlah yang sangat besar."

Buta warna atau infiltrasi?

"Green on Blue Attackss" adalah sebuah taktik yang telah diketahui oleh orang yang memperhatikan peristiwa. Ketika Departemen Pertahanan AS menyebut serangan-serangan mujahidin Taliban yang sukses tersebut sebagai "Green on Blue Attacks", sebenarnya Departemen Pertahanan AS sedang mengakui kecerdasannya dalam batas-batas tertentu, namun sekaligus pengakuan akan kebodohannya secara luas.

Kenapa demikian? Sesungguhnya penyebutan dua warna itu mengesankan serangan-serangan ini adalah serangan-serangan oleh dua pasukan yang sedang bekerja bersama-sama, memakai dua seragam yang warnanya berbeda. Sementara itu faktor fanatisme dan perbedaan pendapat yang dalam kondisi perang bisa mengakibatkan hilangnya kendali atas syaraf dan penggunaan kekerasan senjata merupakan hal bisa saja terjadi. Padahal realita sesungguhnya, serangan-serangan itu dilakukan oleh dua pihak yang berlawanan dan membuktikan orang yang menyebutnya sebagai "green on blue attacks" adalah orang yang buta warna!

Ilmu semantic tidak akan menyelesaikan persoalan

Para pakar bahasa mendefinisikan semantic sebagai ilmu yang secara khusus membahas makna dari lafal-lafal yang bersuara alias makna kata-kata. Nampaknya para jendral Barat berusaha untuk menyelesaikan persoalan atau menyiasatinya dengan menggunakan istilah-istilah yang kadar "teror"nya lebih kecil bagi rakyat AS.

Namun persoalannya sendiri justru masih utuh tak tersentuh. Tentara merekalah yang mengalami ganasnya persoalan tersebut, di mana setiap malam mereka berkeringat dingin karena ketakutan jika pada detik-detik dalam jam berikutnya ada seorang mujahid yang datang kepada mereka dalam penyamaran berseragam polisi Afghan, kemudian membuka pintu ruangan dan memberondongkan peluru panas kepada mereka saat mereka tengah terlelap di atas ranjang mereka!

Hal itu bukan khayalan saya saja, namun sudah dibuktikan oleh keputusan para pimpinan tentara As untuk memisahkan barak militer pasukan mereka dari barak militer pasukan boneka Afghan dan penempatan tentara jaga baik dalam barak militer pasukan AS maupun barak militer pasukan boneka Afghan.

Kembali ke persoalan janda Peggy, jika masih memiliki kaitan

Perkara kompensasi bagi keluarga korban bukanlah hal yang paling memusingkan para Jendral AS. Perkara itu bahkan merupakan perkara paling ringan yang dihadapi oleh masa depan penjajahan AS di Afghan. Amerika sedang berusaha keras untuk bisa keluar dari belenggu persoalan di Afghan, dengan cara memberikan pelatihan militer bagi pasukan boneka Afghan yang akan merealisasikan dua keuntungan bagi AS.

Robert J. Marchanti

Keuntungan pertama adalah menjaga nama baik AS, agar lembaran sejarah tidak mencatat kekalahan memalukan AS di Afghan pasca kekalahan memalukan mereka di Vietnam. Sementara keuntungan kedua adalah mempertahankan eksistensi pemerintahan boneka AS yang dijaga oleh pasukan yang terlatih dan sanggup menindas kehendak rakyat Afghan. Hal ini tidak mungkin akan tercapai kecuali dengan cara meningkatkan jumlah pasukan boneka AS dan melatihnya.

Infiltrasi mujahidin Taliban ke dalam barisan pasukan boneka Afghan dengan mengenakan seragam tentara dan polisi Afghan sungguh telah menjadi ancaman yang akan menghancur leburkan pelatihan militer palsu tersebut. Selama ini pelatihan militer itu dipakai oleh pemerintah AS sebagai justifikasi untuk mempertahankan pasukan mereka di Afghan, di tengah suara-suara rakyat AS yang makin vocal dan tuntutan mereka yang makin keras untuk mempercepat penarikan mundur pasukan AS dari Afghan.

Peter Morgan dalam kata pengantar yang ia tulis untuk program New Puzle Project di mana New US Foundation meneliti fenomena "green on blue attackss" dan menyimpulkan bahwa serangan-serangan yang sistematis ini telah menjadi problem yang serius bagi langkah-langkah AS dan NATO untuk menurunkan jumlah pasukan mereka pada dua tahun mendatang.

Mari bersama saya membayangkan, andaikata duduk persoalannya telah terbongkar oleh rakyat AS, maka media massa di AS akan menurunkan judul-judul seperti "Pajak rakyat AS digelontorkan untuk melatih Taliban", "Pengalaman perang AS disalurkan kepada Taliban melalui infiltrasi kepolisian Afghan", atau "Kita melatih siapa? Seluruh rakyat Afghan adalah Taliban".

Pesan untuk jendral boneka

Terakhir, kami sampaikan pesan dan tanggapan kepada jendral boneka. Sudah beredar luas pernyataanmu yang engkau sampaikan dari kantor kedutaan besar Afghanistan di Washington dan kemudian ditulis oleh Koran The Washington Post pada 11 April 2012. Engkau menegaskan bahwa setiap orang yang mendaftar masuk kepolisian Afghan dan mengikuti pelatihan militer AS akan diwajibkan mendapat rekomendasi dari dua orang yang telah bekerja dalam kepolisian. Itulah syarat ia diterima dalam kepolisian dan bisa mengikuti pelatihan militer AS. Langkah itu engkau terapkan guna mencegah infiltrasi mujahidin Taliban terhadap kepolisian dan tentara boneka Afghanistan.

Jangan khawatir! Seorang mujahid Taliban akan mendapatkan rekomendasi dari dua orang mujahid Taliban yang telah lebih dahulu melakukan infiltrasi dalam barisan kepolisian dan tentara boneka. Bukan hanya dua rekomendasi, ia bahkan akan mendapatkan tiga rekomendasi! Dan mereka akan melaksanakan tugas mereka dengan sempurna. Barangkali, goresan penaku ini saat ini mengolok-olok "bintang" (tanda kepangkatan) yang diletakkan oleh penjajah di pundakmu dan topi baretmu.

(muhib almajdi/arrahmah.com)

READ MORE - Taliban bicara tentang "green-on-blue attacks"
Category : edit post

Surat Dari Saudari Muslim Palestina

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 06.47

Assalamu'alaikum warahmatullah….

Saudariku,Aninda,,,

Sekiranya kalian tahu,,kami disini di palestina ini ibarat Putri yang selalu di lirik oleh lelaki hidung belang yang bernama yahudi..setiap saat kami dihujani dengan peluru..bom..mortir,,dan tembakan yang membabi buta,,sasarannya bukan hanya para pejuang,,tetapi anak anak dan wanita serta orang tua..kami bangga karena negeri kami tempat para syuhada ..

Saudariku seiman,,,
Kadang aku mendambakan sebuah negeri yang damai seperti indonesia..untuk kami bisa membesarkan anak anak kami yang suatu saat kelak berguna untuk bangsa,Agama dan kelangsungan keturunan kami…tetapi janji memang berkehendak lain..

Kami meyakini dengan segenap iman dan jiwa raga kami,,bahwa kamilah umat yang dijanjikan oleh Allah melalui nabi Musa alaihis salam sebagai pemilik syah dari Tanah ini..karena kami masih beriman kepada Allah dan menuruti segala Perintah dan menjauhi laranganNya…

Kami sudah mengetahui bahwa Yahudi adalah keluarga kami juga dari keturunan yang sama,,namun mereka bernenek moyang Tsamiri yang menyembah patrung lembu emas..dan kami masih menyembah Allah Yang Maha kuasa Tuhanya Seluruh Nabi dan Rasul yang mulia..

Saudariku seiman..
Kamipun meyakini bahwa sekuat apapun tentara Yahudi ingin mengusir kami..Tentara Allah akan selalu membantu kami..seperti kejadian baru baru ini,,tentara yahudi lari dan terbunuh oleh 20 pasukan berkuda berpakaian Jubah putih yang menggunakan pedang..mataku melihat sendiri dimana saat itu kami tidak memiliki daya melawan tentara yahudi,,disitulah Allah membantu kami…

Kubagikan cerita ini untukmu semoga engkau jangan risau,,sedih hati,,kami masih dilindungi Allah….dan masih disayang Allah,,hidup dan mati kami hanya untuk Allah..

Saudariku seiman,,
Sampaikan salam hormatku kepada semua umat islam di Indonesia,,terima kasih atas segala doa dan bantuannya..Allah akan membalas kebaikan semuanya..
wassalamu’alaikum warahmatullah

Jameela Qoudriya al assaff
Email from Palestine..Jameela@Yahoo.pal.com 19 nov 2012 22.11

Sumber: zilzaal.blogspot.com
READ MORE - Surat Dari Saudari Muslim Palestina
Category : edit post

Waspadai Sembilan Keturunan Setan

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 08.01
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah: 169).

Setan, makhluk yang sungguh menggemaskan—beragam cara mereka gunakan untuk menggelincirkan manusia. Tak hanya itu, setan juga selalu berusaha tak kenal lelah dan putus asa untuk menjauhkan kita dari ibadah maupun menjadikan manusia durhaka pada Allah.

Karena memang sifatnya yang pembangkang, tugas setan jelas, mencari sebanyak-banyaknya teman untuk menemani mereka di neraka kelak. Misi setan sudah jelas bagi kita semua, menggangu, menggoda, datang dari arah manapun, dan menggelincirkan manusia seluruhnya agar makin jauh dengan Allah SWT. Nabi Adam pun pernah digoda hingga beliau melakukan apa yang dilarang Allah. Berbagai cara setan menjatuhkan manusia ke dalam lubang kehinaan.

Karena busuknya metode setan dalam menenggelamkan manusia ke lembah kekufuran itulah, Rasulullah SAW bersabda, “Anak keturunan setan ada sembilan, yaitu Zalitun, Watsin, Laqus, A’wan, Haffaf, Murrah, Masuth, Dasim, dan Walhan.”

Adapun setan Zalitun ialah setan yang bertugas menggoda penghuni pasar dalam transaksi jual beli dengan menyuruh untuk melakukan kedustaan, penipuan, memuji-muji barang dagangan, mencuri timbangan dan bersumpah palsu.

Kedua, setan Watsin bertugas menggoda manusia yang tertimpa musibah agar tidak bersabar sehingga yang sebagian dari mereka yang berhasil digelincirkan setan berteriak histeris, menampar-nampar pipi dan sebagainya. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku putus hubungan dengan orang-orang yang menjerit-jerit ketika kematian, mencukur rambut di kepalanya, atau bahkan merobek-robek bajunya ketika tertimpa musibah.” (HR. Bukhari Muslim).

Ketiga, setan A’wan—mereka bertugas menggoda para penguasa untuk berbuat zalim. Jabatan terkadang membuat seseorang lupa diri bahwa semua perbuatan kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan pengadilan Allah SWT kelak. Cerminan penguasa zalim telah Allah contohkan dalam sosok yang sangat fenomenal, Firaun.

Keempat, setan Haffaf, yakni setan yang bertugas membujuk dan menggoda orang untuk menenggak minuman keras. Kelima, setan Murrah bertugas menggoda orang agar asyik bermain seruling atau alat musik berikut nyanyiannya.

Sebagai manusia, kita memang butuh hiburan. Namun, hiburan dalam Islam tentu sudah diatur dengan baik dan tidak berlebihan. Artinya, jangan sampai bermain musik menjadi prioritas utama kita sebagai manusia. Tugas manusia ialah ibadah. (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Keenam, Setan Laqus bertugas menggoda untuk menyembah api. Menyembah api, atau apa pun selain Allah adalah salah satu bentuk kemusyrikan. Ketujuh, setan Masuth, menggoda manusia untuk menyebarkan berita-berita dusta lewat lisan manusia sehingga sulit ditemukan berita yang sebenarnya.

Kedelapan, setan Dasim, setan yang berada dalam rumah. Jika seseorang tidak mengucapkan salam sewaktu memasuki rumah dan tidak pernah menyebut asma Allah di dalamnya, maka setan akan mengadakan perselisihan di antara anggota keluarga sehingga akan terjadi talak, khulu, maupun tindak kekerasan.

Terakhir, setan Walhan, bertugas menggoda manusia dalam beribadah seperti berwudhu, shalat, dan ibadah-ibadah lain. Setan Walhan, menurut riwayat lain tugas utamanya adalah menggoda manusia saat berwudhu untuk boros dalam menggunakan air. Padahal sudah jelas bagi kita, perilaku boros dalam berwudhu ialah salah satu makruh wudhu.

Kami berlindung pada-Mu ya Allah, dari godaan setan yang terkutuk. Wallahu a’lam bish shawwab.
(Ina Salma Febriani)
*Sumber: republica.co.id
READ MORE - Waspadai Sembilan Keturunan Setan
Category : edit post

10 Ciri Khas Dukun Berkedok Ulama/Ustadz

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 04.26
Menurut Ustadz Arifin Ilham, sedikitnya ada 9 ciri untuk mengetahui apakah seseorang yang mengaku ustadz, habib, atau ulama, merupakan dukun atau bukan. Dikutip dari blog Metafisis, berikut ini kami paparkan ciri-ciri dukun yang mengaku ulama tersebut.

Dukun akan mengunakan semua cara untuk memperdaya paseinnya, terutama yang sangat awam pengetahuan Syariat Islam, bahkan kalau perlu mengunakan gelar kehormatan ulama, seperti Kiyai, Ustadz, Habib, dan sebagainya. Untuk itu kenalilah dukun berbaju mulia ini, diantaranya:

1. Tidak mengunakan nama aslinya, tetapi nama yang dikesankan ada “kedigjayaan”
Inilah ciri khas para dukun dan paranormal. Mereka sangat suka menggelari diri mereka dengan sebutan-sebutan aneh dan menyiratkan kesaktian. Para dukun juga menggelari mereka sendiri dengan julukan ‘Ki’ contoh : Ki Gendeng Pamungkas, Ki Joko Bodo, dan lain-lain. Yang bergelar ‘ustadz’ pun tidak sedikit, padahal nama aslinya bisa jadi adalah ‘Muhammad Susilo Wibowo’


2. Hobbi sekali memamerkan kesaktiaannya
Salah satu contoh yang sering muncul di TVRI dan JakTV adalah ‘Ustadz Fulan’ yang suka memamerkan kesaktiannya, yakni tidak mempan disayat dengan pedang atau alat tajam lainnya. Juga para dukun dan paranormal lainnya suka mendemonstrasikan kesaktian, seperti atraksi kekebalan, debus, tenaga dalam, dan lain-lain.


3. Ilmu Syariat agamanya tidak mumpuni
Dukun yang berkedok ustadz selalu membawa ciri khas dukun, yaitu sama sekali kurang dalam dalil baik dari Al-Qur’an dan sunnah. Dakwahnya mengajak pada kesyirikan dan kesesatan.


4.Memanfaat para tokoh untuk melegalisir prakteknya
Memanfaat para tokoh untuk melegalisir prakteknya, yang sebenarnya tokoh tersebut belum tahu persis praktek tersembunyinya karena sang dukun menampilkan kesan seakan seusai “syariat”

‘Ustadz Fulan’ yang sering muncul di TVRI dan JakTV, misalnya, sering mengundang ustadz-ustadz selebritis seperti Ustadz Jefri Al Bukhori, Ustadz Solmed, dan lainnya untuk duduk bersama pada acara mengiklankan pengobatan padepokannya.


5. Prakteknya ikhtilaath menjamah bukan mahramnya
Peruqyah syar’i sangat anti menyentuh secara langsung pasiennya, jikapun harus memakai sarung tangan itupun untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan ‘Ustadz Fulan yang sering muncul di TV, sangat suka menyentuh non mahram hingga bersentuhan kulit. Dan di padepokannya terlihat berikhtilat bercampur baur antara laki-laki dan perempuan tidak dipisah sama sekali.


6. Berani bayar media untuk promosinya
Sebagian orang menyangka stasiun televisi yang menanyangkan acara ustad-ustadz dukun tersebut yang mengundang sang ustadz. Jangan dikira kemunculan itu gratis dan dibayar! Justru dukun berbaju ustadz inilah yang membayar TV agar bisa tampil promosi pengobatan perdukunannya.


7. Dengan bahasa mahar, infak, namun jelas tarifnya “wah”
Dengan bahasa mahar, infak, namun jelas tarifnya “wah”, disertai ancaman kalau tidak segera diobati akan mati, kalau tidak segera ditransfer doanya tidak sampai, penyakit tidak sembuh, dan sebagainya

Ciri khas dukun ialah sangat suka menakut-nakuti pasiennya bahwa sakitnya berat, maka pengobatannya lama dan harus bayar mahar yang tinggi sampai puluhan juta mengalahkan pengobatan kedokteran. Ustadz Fulan yang sering muncul di TV suka mengancam pasiennya jika tidak melunasi hutangnya maka penyakitnya tidak sembuh dan tidak akan didoakan oleh dia.


8. Disertai aksi tipudaya menakuti seperti bekam darahnya ada cacingnya, rumah ada hantunya, kena santet, dan sebagainya.

Dukun sangat suka menipu, setiap ada pasien yang datang selalu dikatakan kena santet dan pasti akan keluar benda-benda aneh dari dalam telur atau ketika dibekam yang semuanya itu cuma trik sulap belaka.


9. Memberi azimat atau amalan yang tidak berdasar
Ciri khas dukun yaitu memberi azimat, termasuk dalam hal ini Ustadz Fulan yang sering muncul di TV memberi azimat pada pasiennya, atau menggunakan media azimat ketika mengobati.

“Sungguh, wajib kusampaikan karena korban sudah berjatuhan. Semoga sahabatku selamat dari tipudaya menyesatkan ini,” pungkas Ustadz Arifin Ilham
READ MORE - 10 Ciri Khas Dukun Berkedok Ulama/Ustadz
Category : edit post

Hari-Hari Terakhir Imam Kartosoewiryo

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 23.27
JAKARTA (Arrahmah.com) - Misteri terkait kematian pejuang Islam dan bangsa Imam DI/TII Sekarmadji Marijan Kartosoewiryo akhirnya terkuak. Setidaknya bagaimana proses eksekusi dan lokasi pekuburannya dapat masyarakat ketahui sekarang.

"Saya merasa terpanggil untuk membuka fakta sejarah ini, agar masyarakat dan mereka yang masih menganggap Pulau Onrust sebagai tempat dimakamkannya kartosoewiryo dapat mengetahuinya fakta sebenarnya,"Kata Fadli Zon mengawali peluncuran dan bedah buku 'Hari Terakhir Kartosoewirjo' yang ia tulis, di Taman Ismail Marzuki, Jakpus, Rabu (5/9).

Sejarawan Mohammad Iskandar menambhkan publikasi 81 foto hari-hari terakhir pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, membuka pengetahuan baru. Foto-foto itu meluruskan kontroversi yang berkembang selama ini.

Imam Kartosoewiryo bersama Istri setelah makan siang

Iskandar menceritakan, dirinya pernah bertemu dengan anak buah Kartosoewirjo. "Mereka bertanya karena banyak isu. Isunya kan nggak jelas, ada yang bilang ditembak dan tidak diperlakukan secara Islami," katanya

Dengan adanya foto ini, masyarakat, ungkap Iskandar dapat mengetahui secara jelas proses eksekusi mati yang dilakukan. "Ternyata (pemakaman) diperlakukan secara Islami, disalatkan. Dengan foto ini, kontroversi dan imajinasi yang mengawang-awang tersingkap," tuturnya.

Makan siang terakhir bersama keluarga

Dalam foto terlihat jelas proses eksekusi yang dilakukan. Saat di kapal, Kartosoewirjo tampak dalam foto berdoa dengan dibantu seorang rohaniwan dari TNI. Usai ditembak, Kartosoewirjo juga diperiksa dokter dan dimakamkan dengan cara dikafani. Setelah dimakamkan tiang eksekusi Kartosoewirjo dibakar.

Bagi Iskandar, Kartosoewirjo adalah agen perubahan kala itu. "Dia tidak puas dengan kondisi yang ada termasuk kondisi masyarakat Islam saat itu," pungkasnya.

DI/TII gerombolan pengacau?

Ia juga menjelaskan bahwasanya, tuduhan dan anggapan masyarakat bahwa DI/TII merupakan gerombolan pengacau, disebabkan oleh penyusupan yang dilakukan oleh PKI dan mengaku-aku sebagai bagian dari DI/TII.

Ruku' saat sholat Taubat

"Merekalah yang diduga sebagai gerombolan yang sering bersikap kasar terhadap masyarakat. Namun, saya belum bisa mengkonfirmasi nama-nama tersebut, karena sudah banyak yang meninggal" papar Iskandar.

Yayan, salah satu peneliti kehidupan kartosoewiryo membenarkan rumor yang beredar tersebut. Menurutnya, sidang Mahmilub salah seorang tokoh PKI yang pernah menjadi perwira angkatan darat mengakui bahwa ia pernah menyusupkan anggota PKI ke dalam DI/TII saat membacakan eksepsinya.

Regu tembak melakukan tembakan bersama

"Ketika Suparjo dituduh oleh oditur telah menaruh tentara ke dalam Dewan Revolusi, ia menyatakan bahwa ia menaruh tentara ke Dewan Revolusi bukan untuk memperkuat, tetapi untuk menikam dari dalam sebagaimana pernah ia lakukan dahulu kepada NII, nah ngaku dia" ungkap Yayan.

Tuduhan Hukum terhadap Sang Imam

Penulis buku 'Hari Terakhir Kartosoewirjo', Fadli Zon menyebut ada tiga kejahatan politik yang disangkakan pemerintah pada Kartosoewirjo. Pertama, memimpin dan mengatur penyerangan dengan maksud hendak menggulingkan pemerintah pemerintahan yang sah. Kedua, dituduh ingin memisahkan diri dari Indonesia. Dan ketiga Kartosoewirjo dituduh melakukan makar pembunuhan terhadap presiden.

"Namun, yang diakui oleh Kartosoewiryo dalam pengadilan hanya ingin mengguligkan pemerintahan, untuk keluar dari Indonesia dan membunuh presiden ia tolak" jelas Fadli.

Tembakan terakhir

Pengadilan militer pada 16 Agustus 1962, menjatuhkan vonis mati bagi Kartosoewirjo. Dia akhirnya ditembak mati dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu pada September 1962.

Kejadian menarik sebelum terjadinya eksekusi mati, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo memiliki permintaan khusus kepada Mahkamah Darurat Perang (Mahadper).

Sardjono Kartosoewirjo, anak bungsu Kartosoewirjo mengungkapkan, ada empat permintaan ayahnya saat itu.

Pertama, meminta bertemu dengan perwira NII terdekat, namun ditolak. Kedua, meminta eksekusi dilihat oleh perwakilan keluarga, juga ditolak. Ketiga, Kartosoewirjo minta jenazahnya dikembalikan ke keluarga dan dimakamkan di pemakaman keluarga, pun diitolak.

"Namun, permintaan terkhir yang meminta bertemu dengan keluarga dikabulkan," tutur Sardjono.

Pertemuan Kartosoewirjo dengan keluarga untuk terakhir kalinya, diisi dengan makan siang bersama. Uniknya, dalam makan siang tersebut, menu yang disajikan ialah rendang. Padahal, dalam buku tersebut dikatakan bahwa Dewi Siti Kalsum, istri Kartosoewirjo, tidak terbiasa memakan rendang.

"Karena tidak terbiasa makan rendang, istri Kartosoewirjo merasa kepedasan," tulis caption foto yang ada dalam buku.

Foto dalam buku menggambarkan Kartosoewirjo sama sekali tidak memakan rendang yang telah disediakan. Ia hanya merokok dan berbincang dengan keluarganya.

Caption foto selanjutnya menuliskan, Kartosoewirjo menikmati kopi bersama istrinya sambil bersenda gurau sejenak.

"Anak-anak Kartosoewirjo akhirnya menghabiskan hidangan yang telah disajikan, daging rendang. Setelah makan bersama, mereka melakukan foto bersama, dan terlihat Kartosoewirjo memberikan pesan terakhir," tulis Fadli Zon.

Dalam jamuan terakhir itu, selain sang istri, lima dari tujuh anak-anak Kartosoewirjo turut hadir, yakni Tahmid Basuki Rahmat, Dodo Mohammad Darda, Kartika, Komalasari, dan Danti.

Dalam foto bersama keluarga yang terakhir, mata Dewi Siti Kalsum, istri Kartosoewirjo terlihat sembab, seusai suaminya menyampaikan pesan-pesan terakhir sebelum dieksekusi mati.

Melalui koleksi 81 fotonya, Fadli Zon menuturkan sesaat menjelang eksekusi, Kartosoewirjo tampak tenang dan ikhlas tanpa sedikitpun rasa takut.

Keinginan terakhir Sang Imam

"Kematian hanyalah perpindahan ruh, dari yang berjasad kepada yang tidak," tutur Sardjono, anak bungsu Kartosoewirjo, menceritakan pesan terakhir ayahnya.

Imam Kartosoewiryo di Sholatkan

Menurut Sarjono, Pada detik-detik terakhir, Ketua Mahkamah Darurat Perang (Mahadper) menyatakan dan menawarkan bahwa ia berhak memenuhi permintaan terakhir Kartosoewiryo sebelum dieksekusi, meskipun permintaan tersebut berupa keinginan pergi keluar negeri atau ke pelosok Amerika asalkan tidak ada unsur persoalan politik, akan Maahadper luluskan.

"Tetapi, bapak hanya meminta ke mereka (Mahadper), Saya ingin segera bertemu Allah, karena saya ingin segera tahu, apakah selama ini kebijakan yang saya jalankan sudah benar dan di terima oleh Allah" jelas Sarjono menirukan perkataan orang tuanya.

Sarjono pun, menaruh kekaguman yang besar kepada ayahandanya tersebut, sebab didetik-detik akhir hidupnya, tetap tegar dan hanya menginginkan suatu hal yang sederhana, segera bertemu dengan Allah. Semoga Allah menerima segala amal ibadah pejuang Islam Imam Kartosoewiryo. Amien.

(bilal/arrahmah.com)

READ MORE - Hari-Hari Terakhir Imam Kartosoewiryo
Category : edit post
JAKARTA (Arrahmah.com) - Permasalahan kesesatan Syiah menjadi sorotan sama, baik di Suriah maupun di tanah air, khususnya pada kasus Sampang-Madura. Syaikh Mahir Al Munajib, ulama dari Suriah, memberikan penjelasan mengenai kesesatan Syiah. Ungkapan yang menyebutkan tidak semua Syiah sesat karena ada aliran bernama Zaidiyah, diluruskannya secara gamblang.

Menurut ia, kata Syiah Zaidiyah berasal dari nama Zaid Bin Ali Bin Husein Bin Ali Bin Abu Thalib. Zaid cicit dari Ali Bin Abu Thalib Ra.

Pada faktanya Zaid bukanlah seorang Syiah. Ia penganut Ahlussunnah yang baik. Pada masa kekhalifahan Umawiyyah, tepatnya saat umat Islam dipimpin Khalifah Nisab Ibnu Abdul Malik, terjadi pemberontakan terhadap Khalifah. Hal ini karena kondisi ketidakadilan pada masa itu.

"Saat itu tidak ada fikroh-fikroh dalam Syiah. Syiah itu hanya satu, yaitu Syiah saja. Syiah yang mengagungkan Ali Bin Abu Thalib ra dan melaknat dan mengkafirkan para sahabat lainnya. Kaum ini cukup banyak, salah satunya di Irak," jelas Shaikh Mahir dalam kajian Islam di Masjid Muhammad Ramadhan, Bekasi Selatan, Ahad (2/9) dikutip hidayatullah.com.

Merasa ia keturunan Ali Bin Abu Thalib ra, Zaid lantas pergi ke Irak untuk mencari dukungan dari kalangan Syiah di sana. Setelah melakukan lobi di Iraq, kalangan Syiah pun setuju untuk membantu Zaid. Adapun kesepakatan kerjasama itu adalah Zaid harus melaknat Abu Bakar As Shidiq ra dan Umar Bin Khatab Ra. Mendengar permintaan itu Zaid sebagai seorang ahlussunnah menolak melakukannya.

Dari situlah muncul kata Rafidhoh, dari kata Rafado (menolak), karena Syiah saat itu menolak membantu Zaid. Di sisi lain ulama-ulama Syiah menjadikan Zaid sebagai tokoh Syiah Zaidiyah, walaupun ia seorang Ahlussunnah.

Pada kenyataannya Syiah Zaidiyah hanya ungkapan yang dibuat oleh kalangan Syiah. Gagasan Zaidiyah merupakan manuver politik Syiah untuk mengelabui Ahlussunnah.

Gambaran Zaidiyah sebagai kelompok yang masih sama dengan Ahlussunah, justru sangat menguntungkan pola taqiyah (berbohong) dari kalangan Syiah Rafidhoh. Kebanyakan Syiah Rafidhoh dan golongan Syiah lainnya akan mengaku Zaidiyah ketika posisi mereka lemah. Ketika mereka kuat, maka mereka akan menampakkan wujud aslinya dalam menghina sahabat, bahkan membantai Ahlussunnah wal jamaah.

"Tidak ada Syiah yang tidak menghina sahabat. Tidak ada Syiah yang tidak memiliki misi untuk menghancurkan Ahlussunnah. Semua Syiah adalah satu, (mereka semua) adalah sama, apapun perbedaan nama di antara mereka," tegas Shaikh Mahir .

Shaikh Mahir juga menambahkan, kelompok Syiah memang selalu membuat masalah dan kekisruhan dalam sejarah Islam. Hal-hal seperti di Suriah hingga di belahan bumi manapun mengenai pengkhianatan Syiah, sudah dimulai lama, bahkan dari zaman Umawiyah, Abbasiyah hingga zaman Ustmaniah.

"Mereka pernah menjual umat Islam kepada bangsa Mongol dan Romawi. Pada era modern mereka menjualnya kepada Zionis-Yahudi hingga hancurnya kekhalifahan Turki Utsmaniyah," katanya. (bilal/arrahmah.com)

READ MORE - Ulama Suriah : Seluruh Syiah Sesat, Imam Zaid Seorang Ahlus Sunnah
Category : edit post

Ayat-Ayat Palsu Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzab

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 00.25

Musailamah Al-Kadzab laknatullah'alah adalah salah satu nabi palsu yang hidup dimasa Rasulullah Shalallahu'alahiwassalam. Musailamah mengaku sebagai seorang nabi dikalangan bani Hanifah mengaku sebagai nabi dan telah diberi wahyu oleh Allah Ta'ala yang hakikat sebenarnya adalah karangannya sendiri yang dibantu oleh bisikan syaithan. Berikut ayat-ayat palsu karangan nabi palsu Musailamah Al-Kadzab.


"Hai katak betina anak dua katak, bersihkanlah berapa banyak kamu
membersihkanya, bukan air yg kamu kotori, dan bukan orang minum yg
kamu larang.
"

Entah apa makna dari ayat katak ini? Kosong tanpa makna sedikitpun


"Sesungguhnya Allah telah beri nikmat kepada orang hamil, manakala
dia mengeluarkan darinya manusia yg berjalan, dari antara kulit dlm
besar dan isi perut.
"

Ayat ini hanya mencontek Ayat-Ayat Suci Al-Qur'an yang dimodifikasi


"Gajah, apa yg kamu ketahui tentang gajah, dia memiliki belalai yg
panjang.
"

Anak kecil juga tahu kalo gajah itu punya belalai


"Demi perempuan2 yg membuat adunan, demi perempuan2 yg membuat
roti, demi perempuan2 yg menelan dan menyuapi suapan ihaalah
(lemak cair) dan samin(mentega), sesungguhnya org2 quraisy adalah
kaum yg melampaui batas.
"

Mungkin waktu membuat ayat ini musailamah sedang lapar sehingga membayangkan seorang perempuan tengah membuat adonan roti. Lagian apa hubungannya perempuan pembuat roti dengan kaum yang melampaui batas?

Orang yang mempunyai akal pasti bisa menebak kalo ayat yang disebutkan oleh Musailamah Al-Kadzab Laknatullah'alah diatas bukanlah wahyu suci yang turun dari langit dan disampaikan oleh Malaikat Jibriel Alaihisalam tapi hanya karangan manusia yang bodoh dan jahil yang disertai oleh bisikan syaithon. Ia ingin menandingi Ayat Suci Al-Qur'an tapi jangankan menandingi, 1 peringkat dibawah Al-Qur'an pun tidak sampai yang ada malah diperolok oleh para sastrawan-sastrawan arab dan penyair.

Musailamah Al Kadzab, si nabi palsu dari bani Hanifah mati terbunuh oleh tombak Sahabat Wahsyi Radhiallahu'anhu pada perang Yamamah yang dengan tombak itu juga Wahsyi membunuh paman Nabi, Hamzah Radhiallahu'anhu saat beliau masih kafir.
(ARA/Usudullah)
READ MORE - Ayat-Ayat Palsu Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzab
Category : edit post

Ringan di Lisan Berat di Timbangan

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 04.38

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua buah kalimat yang ringan di lisan namun berat di dalam timbangan, dan keduanya dicintai oleh ar-Rahman, yaitu ‘Subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’.” (HR. Bukhari [7573] dan Muslim [2694])

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah menerangkan, “Kedua kalimat ini merupakan penyebab kecintaan Allah kepada seorang hamba.” Beliau juga berpesan, “Wahai hamba Allah, sering-seringlah mengucapkan dua kalimat ini. Ucapkanlah keduanya secara kontinyu, karena kedua kalimat ini berat di dalam timbangan (amal) dan dicintai oleh ar-Rahman, sedangkan keduanya sama sekali tidak merugikanmu sedikitpun sementara keduanya sangat ringan diucapkan oleh lisan, ‘Subhanallahi wabihamdih, subhanallahil ‘azhim’. Maka sudah semestinya setiap insan mengucapkan dzikir itu dan memperbanyaknya.” (Syarh Riyadh as-Shalihin, 3/446).

Di dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Allah dengan nama-Nya ar-Rahman –Yang Maha pemurah-. Hikmahnya adalah –wallahu a’lam- karena untuk menunjukkan keluasan kasih sayang Allah ta’ala. Sebagai contohnya, di dalam hadits ini diberitakan bahwa Allah berkenan memberikan balasan pahala yang banyak walaupun amal yang dilakukan hanya sedikit (lihat Taudhih al-Ahkam, 4/883)

Subhanallahi Wabihamdih
Makna ucapan subhanallah –Maha suci Allah- adalah; anda menyucikan Allah ta’ala dari segala aib dan kekurangan dan anda menyatakan bahwa Allah Maha sempurna dari segala sisi. Hal itu diiringi dengan pujian kepada Allah –wabihamdih- yang menunjukkan kesempurnaan karunia dan kebaikan yang dilimpahkan-Nya kepada makhluk serta kesempurnaan hikmah dan ilmu-Nya (lihat Syarh Riyadh as-Shalihin li Ibni Utsaimin, 3/446)

Apabila telah terpatri dalam diri seorang hamba mengenai pengakuan dan keyakinan terhadap kesucian pada diri Allah dari segala kekurangan dan aib, maka secara otomatis akan terpatri pula di dalam jiwanya bahwa Allah adalah Sang pemilik berbagai kesempurnaan sehingga yakinlah dirinya bahwa Allah adalah Rabb bagi seluruh makhluk-Nya. Sedangkan keesaan Allah dalam hal rububiyah tersebut merupakan hujjah/argumen yang mewajibkan manusia untuk mentauhidkan Allah dalam hal ibadah –tauhid uluhiyah-. Dengan demikian maka kalimat ini mengandung penetapan kedua macam tauhid tersebut –rububiyah dan uluhiyah- (lihat Taudhih al-Ahkam, 4/885)

Makna pujian kepada Allah
Al-Hamdu atau pujian adalah sanjungan kepada Allah dikarenakan sifat-sifat-Nya yang sempurna, nikmat-nikmat-Nya yang melimpah ruah, kedermawanan-Nya kepada hamba-Nya, dan keelokan hikmah-Nya. Allah ta’ala memiliki nama, sifat dan perbuatan yang sempurna. Semua nama Allah adalah nama yang terindah dan mulia, tidak ada nama Allah yang tercela. Demikian pula dalam hal sifat-sifat-Nya tidak ada sifat yang tercela, bahkan sifat-sifat-Nya adalah sifat yang sempurna dari segala sisi. Perbuatan Allah juga senantiasa terpuji, karena perbuatan-Nya berkisar antara menegakkan keadilan dan memberikan keutamaan. Maka bagaimana pun keadaannya Allah senantiasa terpuji (lihat al-Qawa’id al-Fiqhiyah karya Syaikh as-Sa’di, hal. 7)

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah berkata, “al-hamdu adalah mensifati sesuatu yang dipuji dengan sifat-sifat sempurna yang diiringi oleh kecintaan dan pengagungan -dari yang memuji-, kesempurnaan dalam hal dzat, sifat, dan perbuatan. Maka Allah itu Maha sempurna dalam hal dzat, sifat, maupun perbuatan-perbuatan-Nya.” (Tafsir Juz ‘Amma, hal. 10)

Subhanallahil ‘Azhim
Makna ucapan ini adalah tidak ada sesuatu yang lebih agung dan berkuasa melebihi kekuasaan Allah ta’ala dan tidak ada yang lebih tinggi kedudukannya daripada-Nya, tidak ada yang lebih dalam ilmunya daripada-Nya. Maka Allah ta’ala itu Maha agung dengan dzat dan sifat-sifat-Nya (lihat Syarh Riyadh as-Shalihin li Ibni Utsaimin, 3/446).

Hal itu menunjukkan keagungan, kemuliaan, dan kekuasaan Allah ta’ala, inilah sifat-sifat yang dimiliki oleh-Nya. Di dalam bacaan dzikir ini tergabung antara pujian dan pengagungan yang mengandung perasaan harap dan takut kepada Allah ta’ala (lihat Taudhih al-Ahkam, 4/884-885).


Dari artikel Ringan di Lisan Berat di Timbangan — Muslim.Or.Id by null
READ MORE - Ringan di Lisan Berat di Timbangan
Category : edit post
Photobucket

Followers

Poster

FreeABB

Save Muslims Rohingya

Banner Usudullah

usudullah

My Photo