Translate

Hijr Calender

Al-Balad

free counters

Foto Ekslusif Para Mujahidin Rohingya

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 23.34
ARAKAN (Arrahmah.com) - Para ulama banyak menamakan bulan Ramadhan antara lain Syahrul Qur’an, Syahru Shiyam, Syahrul Mubarok dan tak ketinggalan Syahrul Jihad.

Ramadhan al mubarok disebut Syahrul Jihad karena sirah nabawiyah mencatat pada bulan ini telah terjadi perang Badar Kubro. Ini adalah perang yang pertama kali terjadi antara 303 kaum Muslimin melawan 1000 kaum musyrikin Quraisy.

Kemenangan berada di pihak kaum Muslimin. Sejarah mencatat musyrikin Quraisy yang mati sejumlah 70 orang termasuk Abu Jahal dan 70 lainnya tertawan. Adapun Muslimin yang syahid di jalan Allah berjumlah 14 orang.

Akankah sejarah akan berulang? Ratusan mujahid Rohingya berlatih perang alias i’dad di bumi yang nanti akan dikobarkan Jihad disana untuk malawan musyrik Budhis beserta bala tentaranya.

Redaksi arrahmah.com sengaja menyuguhkan foto-foto eksklusif ini khusus di bulan jihad untuk menyemangati semua Muslim di seluruh dunia akan berkobarnya Jihad di Rohingya Arakan.

Allahu akbar Mujahidin Rohingya terwujud di negeri Arakan Rohingya, Myanmar. Begitulah respon Muslim di seluruh dunia bila melihat foto-foto eksklusif latihan perang Muslim Rohingya yang tempatnya masih dirahasiakan. Meski demikian i’dad ini terbuka untuk mujahidin dari manapun untuk hadir di bumi Arakan. Bahkan mereka membutuhkan dukungan prajurit-prajurit Allah dari seluruh penjuru dunia untuk i’dad dan Jihad fi sabilillah.








Merayap, berlari, melompat, memanjat tali, dan meniti titian tali dari ketinggian 5 meter adalah latihan-latihan fisik dasar para Mujahidin. Selanjutnya mereka diperkenalkan dengan senjata seperti AK-7 dan amunisinya, dari mulai bongkar pasang hingga penggunaannya untuk membunuh orang-orang kafir yang memusuhi dan memerangi Islam dan kaum Muslimin.

Allah Ta’ala telah mewajibkan Jihad fi sabilillah, perang untuk tegaknya agama Allah di bumiNya. Ada tahapan untuk memproklamirkan perang kepada musuh-musuh Allah dan kaum mukmin. Untuk itu Allah juga telah menurunkan syariat i’dad, latihan perang untuk Jihad fi sabilillah, sebagaimana tercantum di dalam surat Al-Anfal ayat 60.

“Wahai kaum mukmin bersiap dirilah kalian untuk menghadapi kaum kafir dengan segenap kemampuan kalian dan dengan pasukan berkuda untuk menimbulkan ketakutan pada musuh-musuh Allah, musuh-musuh kalian dan orang-orang lain di luar mereka. Kalian tidak tahu kekuatan mereka tetapi Allah mengetahui kekuatan mereka. Harta apa saja yang kalian dermakan untuk mendanai jihad untuk membela Islam, niscaya Allah akan memberikan pahala kepada kalian dan kalian tidak akan diperlakukan dzalim.”

Muslim Rohingya di negara Myanmar dalam kondisi tertindas, dikejar-kejar, dibunuh, muslimahnya diperkosa dan terusir dari negerinya hari ini. Dengan kemampuan yang mereka miliki mereka melakukan i’dad. “Dengan dimulai 300 muslim yang melakukan i’dad insya Allah akan bertambah Mujahid yang berlatih dan tak hanya dari Rohingya, namun dari berbagai penjuru dunia,” demikian ujar Abu Arif, seorang ulama Rohingya kepada arrahmah.com, ketika menjelaskan bunyi ayat min kuwwah pada ayat di atas yakni segenap kemampuan. Muslim Rohingya telah melakukan i’dad sebagai upaya syar’iyah dan kausalitas untuk kemenangan agama Allah Ta’ala hari ini kini dan disini. Takbiir! Allahu Akbar!

Download high quality images (72MB)
Rohingya Mujahideen

(Ukasyah/arrahmah.com)
READ MORE - Foto Ekslusif Para Mujahidin Rohingya
Category : edit post

Fatwa Nikah Mut'ah Menurut Ulama Syi'ah (Mengerikan)

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 04.56
Nikah Mut’ah alias nikah kontrak, belakangan ini ramai diperbincangkan di forum-forum Islam sampai facebook yang kemudian menjadi polemic dan bahan perdebatan antara Sunni dengan Syi’ah.

Bagi kalangan Syi’ah, tentunya nikah mut’ah ini hukumnya halal bagi mereka sampai hari Kiamat. Dan mereka beranggapan bahwa yang mengharamkan nikah mut’ah ini adalah ‘Umar bin al-Khaththab-radhiyallaahu ta’ala ‘anhu-. Sehingga pada akhirnya ‘Umar bin al-Khaththab menjadi bahan cacian bagi kalangan Syi’ah sampai saat ini, bahkan sampai seterusnya.
Walaupun sebenarnya dalam kitab Syi’ah sendiri terdapat hadits yang mengatakan akan keharaman nikah mut’ah itu sendiri. Sebagaimana tercantum dalam kitab Tahdzibul Ahkam, karya At-Thusi pada jilid. 7, hal. 251, dengan sanadnya dari:
Muhammad bin Yahya, dari Abu Ja’far dari Abul Jauza’ dari Husein bin Alwan dari Amr bin Khalid dari Zaid bin Ali dari ayahnya dari kakeknya dari Ali ‘Alaihis salam bersabda: “Rasulullah mengharamkan pada perang Khaibar daging keledai jinak dan nikah mut’ah.”

Bagaimana perawinya? Mari kita lihat bersama dari literatur Syi’ah sendiri:

Muhammad bin Yahya: dia adalah tsiqah, An-Najasyi mengatakan dalam kitabnya, (no 946): “Dia adalah guru madzhab kami di zamannya, dia ini tsiqah (terpercaya).
Abu Ja’far juga Tsiqah (terpercaya), lihat dalam Al-Mufid min Mu’jam Rijalil Hadits.
Abul Jauza’, namanya adalah Munabbih bin Abdullah At-Taimi, haditsnya Shahih, lihat Al-Mufid min Mu’jam Rijalil Hadits.

Husein bin Alwan ialah tsiqah (terpercaya), lihat dalam Faiqul Maqal, Khatimatul Mustadrak, dan Al-Mufid min Mu’jam Rijalul Hadits. Amr bin Khalid Al Wasithi: Tsiqah, lihat dalam Mu’jam Rijalil Hadits, Mustadrakat Ilmi Rijalil Hadits. Zaid bin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, salah satu Ahlul Bait Nabi, jelas tsiqah.

Yang menjadi pertanyaan kita, “Apakah ulama’  Syi’ah tidak mengetahui riwayat ini?” Atau mereka mengetahui akan tetapi tidak menjelaskan pada umat tentang kenyataan ini? Atau kenyataan ini tidak sesuai dengan kepentingan mereka?” Karena tidak dipungkiri lagi bahwa bolehnya nikah mut’ah membuka kesempatan bagi Syi’ah guna menghilangkan kebosanan dan menambah variasi dalam hubungan seksual. Wallaahu ta’ala a’lam.

Coba anda baca beberapa fatawa “ulama’” Syi’ah yang amat menjijikkan berkenaan tentang nikah mut’ah ( kontrak ).

Fatawa-fatawa di bawah ini ana dapatkan dari beberapa ikhwan yang aktif di dunia maya, terutama facebook.

Fatawa Pertama


Ajudan Ayatullah al-’Amili membacakan surat tertulis :

Pertanyaan:

Saya seorang gadis mukim di sini, hati saya selalu berbisik untuk melakukan nikah mut’ah akan tetapi saya malu untuk melontarkan hal ini kepada pemuda, lalu apa yang harus aku lakukan??

Jawab Ayatullah al-’Amili:

Tidak boleh malu dalam urusan agama, saya memberika solusi buat anda, secara pribadi, malam ini saya membutuhkan seorang perempuan mu’minah yang mau bermut’ah denganku, saya telah mnjadi musafir dan jauh dari ibu anak-anak, telah di riwayatkan dari para imam alaihissalam, bahwa barangsiapa yang bermut’ah 1x maka ia mencapai derajat Husein, jika bermut’ah 2x maka ia mncapai derajat Hasan, bermut’ah 3x maka ia mencapai derajat amirul mu’minin (Ali krw), brmut’ah 4x maka ia mencapai derajat Nabi SAW. bukankah itu lebih baik ?? ini adalah kesempatan kamu agar supaya mencapai derajat husein RA, apa yang mencegah kamu stelah muhadarah ini untuk menjumpaiku dan melangsungkan akad nikah mut’ah, setelah itu saya bersama kamu insya’allah dalam masa 1 minggu. siapa saja perempuan mu’minah yang memenuhi keinginanku dan ingin memperoleh pahala yang besar maka segera hubungi aku di hotel holiday dan akan di bayar insya’allah.



Fatawa Kedua


Pertanyaan :

Nama saya Zainab Abdul Husein : saya menikah dengan teman saya satu universitas dengan pernikahan mut’ah dalam batas waktu satu jam. Lalu kami masuk ke kamar asrama pelajar, tetapi waktu mengambil kami, di tengah-tengah kami melakukan jima’ batas waktu mut’ah sudah selesai, ketika kami selesai memenuhi keinginan kami masih meneruskan hubungan sex, apakah kami dihukumi zina?

Jawab Ayatullah Al-Udzma Al- ‘Amili:
Sesungguhnya kebaikan itu dapat menghapus keburukan, menerima-nya kamu terhadap mut’ah adalah merupakan kewajiban yang sangat besar, dan meneruskan hubungan sex setelah habis masa waktu yang telah dibatasi walau itu perbuatan buruk namun itu masih kesalahan ringan.


Fatawa Ketiga

 
Pertanyaan:

Namaku Ali Husin Makki, terkadang aku merasa malu yang teramat dalam melontarkan keinginan nikah mut’ah dengan seorang wanita, apa cara terbaik untuk melontarkan ide mut’ah kepada wanita itu ??

Jawaban  Ayatullah al-’Amili :

Permasalahan ini butuh beberapa kelembutan dalam melontarkannya: tidak ada salahnya anda mencandai wanita sekiranya itu dapat membangkitkan syahwat lawan jenis, sampai anda menemukan lahan yang subur bagi keinginan anda. maksudku misalnya : aku datang kesini dengan pesawat, secara kebetulan aku duduk di samping seorang wanita cantik dan aku temukan kerinduan dan keinginan hatiku untuk berbicara dengan-nya dan bersenang-senang dengan-nya, kemudian aku bertanya tentang pekerjanya, dia menjawab : seorang peneliti sosial. aku berkata : apa yang kamu teliti ?? dia menjawab: “dalam hal perkawinan dan perceraian. aku berkata : ini sesuatu yang indah, kebetulan kapasitas saya sebagai seorang pakar agama berkepentingan membahas dari apa yang kamu teliti. bisa anda orbitkan kepadaku bagaimana hasil-nya?? dia menjawb: setelah pemeriksaan secara menyeluruh aku menemukan bahwa kebanyakan kasus pernikahan itu asik bagi orang-orang italia dan orang Iran. tak henti-henti aku bertanya, bagaimana bisa begitu ? dia menjawab : karena orang italia di kenal sangat romantis dan orang iran di kenal orang yang doyan seks, dan kemudian perempuan itu berkata : sejauh ini saya belum mengenal nama anda. aku menjawab seketika: nama ku anthony rafsanjani, seketika ruangan penuh dengan tawa dan tepuk tangan yang meriah. dan hal ini merupakan kesempatan emas untuk melontarkan keinginan menikah mut’ah dengan wanita itu. dan hasilnya dia setuju tanpa ragu-ragu. contoh canda’an seperti ini adalah canda’an yang baik bersama para gadis-gadis dan tidak apa-apa, asal tujuan-nya adalah UNTUK menikah mut’ah dengan mereka. namun jika tujuan-nya tidak demikian maka sebaiknya jangan lakukan.




Fatawa Keempat


Pertanyaan:

Nama saya Muna Abdul Ridha, pertanya’anku adalah: Dapatkah saya memberi tarif harga pada setiap bagian tubuh saya untuk di mut’ah oleh laki-laki
 
Jawab Ayatullah al-’Amili :

Tidak di ragukan wahai saudariku yang mulya : ini adalah hak anda, dan nikah mut’ah adalah rantaian ijab dan qabul. sebagaimana seorang laki-laki menyewa rumah atau mobil atau himar-nya maka anda juga demikian, kamu mempunyai hak untuk menyewakan bagian tubuh kamu, semua tubuh kamu atau sebagian tubuh kamu, dengan demikian laki-laki bisa bersenag-senang dengan kamu dari bagian tubuh yang kamu sewakan.



Fatawa Kelima dari Ayatullah al-Udzhma al-Imam ar-Rohani -qabbahallaahu wajhahu-:


Pertanyaan:
Suatu hari saya pergi ke night club, kemudian ada seorang pelacur meminta kepada saya uang sebesar 100 USD, dan saya pun memberikannya. Kemudian ia berkata kepada saya: “Saya mut’ahkan tubuh saya seluruhnya sebagai balasan atas uang ini. Namun hanya untuk sehari saja.” Apakah hal itu dapat dinilai sebagai Nikah Mut’ah?

Jawab Ayatullah al Uzhma al Imam ar Rohani:
Dengan nama-Nya yang Mulia,
Jika yang dia katakan itu dengan tujuan untuk menjalin perkawinan, dan engkau kemudian berkata kepadanya setelah dia berkata seperti: “aku terima akadnya seperti itu”, maka itu berarti telah terjadi Perkawinan Mut’ah.



Fatawa Keenam dari Ayatullah al-Udzhma Sayyid as-Sistani -qabbahallaahu wajhahu-:


Pertanyaan:
Apakah boleh nikah mut’ah  dijadikan sebagai profesi oleh para wanita dan gadis dengan batas-batas yang layak sebagai penunjang kehidupan dan pekerjaan mereka melalui nikah mut’ah???

Jawab:

Boleh.

Itulah beberapa fatawa yang dikemukan oleh “Ulama’” Syi’ah. Dari beberapa fatawa di atas, anda bisa menilai dan menimbang ajaran Syi’ah. Apakah ajaran Syi’ah adalah ajaran yang dibawa oleh suri tauladan  kita sepanjang zaman, Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam-? Ataukah ajaran Syi’ah ini memang dibawa oleh orang-orang yang sebenarnya ingin menghancurkan Islam???…
Semoga Alloh -ta’ala- selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus. Amin ya Rabbal ‘Alamiin.

Sumber: dakwahwaljihad

READ MORE - Fatwa Nikah Mut'ah Menurut Ulama Syi'ah (Mengerikan)
Category : edit post

Pernyataan Kufur Pentolan Jaringan Islam Liberal

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 04.40
Berikut ini adalah petikan dari ucapan beberapa tokoh Islam Liberal di Indonesia disertai referensi yang cukup jelas untuk menjamin otentisitasnya. Saya berusaha memberikan jawaban seobjektif dan sesederhana mungkin dengan cara yang dapat dipahami setiap orang. Hanya kepada Allah-lah kami berlindung dari godaan syetan dari golongan jin dan manusia yang terkutuk.

“Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.” (Ulil Abshar Abdalla, dari majalah GATRA, 21 Desember 2002).

Pertanyaan pertama yang harus diajukan adalah : Apakah Ulil sudah pernah melakukan studi perbandingan agama sebelumnya? Jika ya, agama-agama apa sajakah yang sudah diperbandingkannya? Selain itu, sebagai manusia yang intelek, seharusnya ia tidak membuat klaim begitu saja, melainkan memberikan bukti-bukti yang konkrit.


Alangkah lebih baik jika ia membuat sebuah buku yang membuktikan bahwa semua agama itu sama, atau menyelenggarakan sebuah seminar tentang itu, kemudian menjadikannya sebagai rujukan dalam wawancara, agar para pembaca tidak menelan bulat-bulat apa yang dikatakannya. Kecuali, barangkali, ia memang ingin ucapannya ditelan bulat-bulat.

Jika ini yang terjadi, maka Ulil dan Islam Liberal sebenarnya adalah sebuah gerakan ekstremis yang dilandasi oleh pemahaman yang fanatik. Terakhir, jika memang ia menganggap semua agama itu benar, mengapa ia mencatut nama Islam dalam organisasinya? Alangkah lebih baiknya ia menyatakan diri sebagai penganut agama liberal dan mengubah nama JIL menjadi JAL (Jaringan Agama Liberal). Menganut paham ‘semua agama benar’ sekaligus menggunakan nama ‘Islam’ adalah suatu kontradiksi yang amat mengherankan.

“Tapi, bagi saya, all scriptures are miracles, semua kitab suci adalah mukjizat.” (Ulil Abshar Abdalla, dari koran Jawa Pos, 11 Januari 2004).

Sekali lagi, perlu dipertanyakan (atas nama keilmiahan) sejauh mana Ulil telah melakukan penelitian dan memperbandingkan semua kitab suci dari berbagai agama. Samakah Al-Qur’an dengan Bible? Bagaimana Ulil bisa berpendapat bahwa semua kitab suci adalah mukjizat? Di manakah bukti-bukti kongkritnya? Jika ia tidak bisa menjawab, maka sekali lagi, jelaslah bahwa JIL adalah organisasi ekstremis yang anggotanya fanatik dan taqlid buta pada pemimpinnya.

“Karenanya, yang diperlukan sekarang ini dalam penghayatan masalah pluralisme antaragama, yakni pandangan bahwa siapa pun yang beriman – tanpa harus melihat Agamanya apa – adalah sama di hadapan Allah. Karena, Tuhan kita semua adalah Tuhan Yang Satu.” (Budhy Munawar Rahman, dari buku Wajah Liberal Islam di Indonesia terbitan JIL).

Tentu saja Tuhan kita semua adalah Tuhan Yang Satu, Yang Maha Esa. Apa pun agamanya, hanya ada satu ilah yang memegang kuasa penuh dan tak tertandingi. Namun masing-masing agama memiliki definisi yang berbeda tentang ilah ini.

Umat Islam percaya pada Allah, umat Kristiani percaya pada konsep trinitasnya. Samakah Allah dalam pemahaman agama Islam dengan konsep trinitas yang dipegang teguh oleh umat Kristiani? Rasanya saya belum pernah mendengar ada orang yang mengatakan bahwa kedua konsep ketuhanan ini sama.

Selain itu, nampaknya Budhy Munawar Rahman ini khawatir bahwa memberikan predikat ‘kafir’ pada umat agama lain akan memicu kekerasan antarumat beragama. Padahal, secara bahasa, ‘kafir’ berasal dari kata yang sama dalam bahasa Arab yang artinya ‘ingkar’. Orang yang kafir adalah orang yang ingkar terhadap sesuatu (dalam hal ini ingkar terhadap ajaran Islam). Tidak ada konsekuensi yang buruk sama sekali atas keingkarannya itu, karena Islam tidak merasa perlu memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam.

Kekhawatiran kaum liberalis ini nampaknya mereka warisi dari para mentornya yang berasal dari Eropa yang masih trauma dengan peristiwa inkuisisi, yaitu pembantaian besar-besaran terhadap siapa saja yang dikategorikan ‘kafir’ oleh pihak Gereja.

“Jika semua agama memang benar sendiri, penting diyakini bahwa surga Tuhan yang satu itu sendiri terdiri dari banyak pintu dan kamar. Tiap pintu adalah jalan pemeluk tiap agama memasuki kamar surganya. Syarat memasuki surga ialah keikhlasan pembebasan manusia dari kelaparan, penderitaan, kekerasan dan ketakutan, tanpa melihat agamanya. Inilah jalan universal surga bagi semua agama. Dari sini, kerja sama dan dialog pemeluk berbeda agama jadi mungkin.” (Abdul Munir Mulkhan, dari buku Ajaran dan Jalan Kematian Syekh Siti Jenar).

Pertama, ia mengawali pernyataan ini dengan kata “jika”. “Jika semua agama memang benar sendiri…..” artinya adalah “belum tentu semua agama memang benar sendiri…..”. Dengan sendirinya, semua pernyataan setelah itu adalah sebuah hipotesa belaka dan tidak perlu dianggap sebagai sebuah fakta, karena ia juga tidak pernah mengajukan secuil bukti dalam bentuk apa pun.

Kedua, ia melakukan sebuah kesalahan fatal, yaitu dengan menganggap dirinya sudah sama dengan Tuhan atau mampu berpikir layaknya Tuhan. Dari mana datangnya teori bahwa semua agama pasti diridhai oleh Allah? Entahlah! Saya rasa tidak perlu dijawab, karena ia sendiri tidak mengajukan alasan apa pun.

Ketiga, dengan mengatakan bahwa teorinya (yaitu dengan menganggap semua agama sama) adalah pembuka jalan bagi kerja sama dan dialog antarumat beragama. Kenyataannya, kerja sama dan dialog dapat terjadi tanpa harus mengakui teori Abdul Munir Mulkhan tersebut. Saya menganggap kalimat terakhirnya itu adalah sebentuk megalomania yang menganggap bahwa teorinya adalah teori sapu jagat yang bisa menyelesaikan masalah.

“Jadi, pluralisme sesungguhnya adalah sebuah aturan Tuhan (sunnatullah) yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari.” (Nurcholis Madjid, dari buku Islam Doktrin dan Peradaban).

Perlu dipahami bahwa pluralitas dan pluralisme adalah dua hal yang berbeda. Pluralitas adalah fakta bahwa manusia diciptakan dalam keadaan yang berbeda-beda, sedangkan pluralisme (menurut definisi Nurcholis Madjid sendiri, namun tidak disetujui oleh Frans Magnis Suseno) adalah paham yang mengatakan bahwa semua agama itu sama, yaitu sama-sama benar.

Apakah paham ini adalah sunnatullah? Apakah ia tak dapat dilawan? Sebaiknya Nurcholis Madjid bersikap bijak dan menunggu hingga akhir jaman untuk melihat bukti apakah paham ini bisa dilawan atau tidak. Kenyataannya, banyak orang yang sedang berjuang untuk melawannya. Salah satunya adalah saya sendiri. Jadi, kalau Cak Nur bilang bahwa pluralisme tidak mungkin dilawan, maka saya akan menjawab : “We’ll see.”

“Prinsip lain yang digariskan oleh Al-Qur’an adalah pengakuan eksistensi orang-orang yang berbuat baik dalam setiap komunitas beragama dan dengan begitu, layak memperoleh pahala dari Tuhan. Lagi-lagi, prinsip ini memperkokoh ide mengenai pluralisme keagamaan dan menolak eksklusifisme. Dalam pengertian lain, eksklusifisme keagamaan tidak sesuai dengan semangat Al-Qur’an. Sebab Al-Qur’an tidak membeda-bedakan antara satu komunitas agama dari lainnya.” (Alwi Shihab, dari buku Islam Inklusif ; Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama).


Agaknya Alwi Shihab terlalu bersikap curiga pada umat Islam sampai-sampai perlu diinklusifkan. Padahal sudah sejak dahulu umat Islam tidak pernah bersikap eksklusif, bahkan berhubungan baik dengan agama mana pun.

Jika memang ada sebagian Muslim yang bersikap ofensif terhadap umat agama lain, maka yang perlu dilakukan adalah menasihatinya untuk kembali pada ajaran Rasulullah saw., bukan mengarang-ngarang ajaran baru yang disebut sebagai ‘Islam Inklusif’ atau ‘Islam Pluralis’. Embel-embel apa pun yang disandingkan dengan nama Islam menunjukkan bahwa ia bukanlah Islam murni. Apakah Alwi Shihab hendak berkata bahwa Islam ini kekurangan sehingga perlu dilengkapi? Sungguh sebuah gugatan yang amat tidak pantas terhadap Allah SWT!!!

“Jika kelak di akhirat, pertanyaan di atas diajukan kepada Tuhan, mungkin Dia hanya tersenyum simpul. Sambil menunjukkan surga-Nya yang Mahaluas, di sana ternyata telah menunggu banyak orang, antara lain; Jesus, Muhammad, Sahabat Umar, Gandhi, Luther, Abu Nawas, Romo Mangun, Bunda Teresa, Udin, Baharudin Lopa, dan Munir!” (Sumanto Al-Qurtuby, dari buku Lubang Hitam Agama)

Sekali lagi, pernyataan ini diawali dengan kata “jika” dan “mungkin”. Artinya, hanya sebuah kemungkinan yang mampu dipikirkan oleh benak seorang Sumanto. Saya menganggapnya sebagai sebuah hipotesa yang tidak perlu ditanggapi serius karena memang sama sekali tidak ilmiah.

Anda perlu gambaran lebih lanjut? Saya akan mengutip beberapa tulisan Sumanto Al-Qurtuby dalam bukunya yang berjudul Lubang Hitam Agama. Silakan Anda menilai sendiri!

  • “Bahkan sesungguhnya hakekat Al-Qur’an bukanlah ‘teks verbal’ yang terdiri atas 6666 ayat bikinan Utsman itu melainkan gumpalan-gumpalan gagasan.” (hal. 42)
  • “Al-Qur’an bagi saya hanyalah berisi semacam ‘spirit ketuhanan’ yang kemudian dirumuskan redaksinya oleh Nabi.” (hal. 42)
  • “Seandainya (sekali lagi seandainya) Pak Harto berkuasa ratusan tahun, saya yakin Pancasila ini bisa menyaingi Al-Qur’an dalam hal ‘keangkeran’ tentunya.” (hal. 64)
  • “Di sinilah maka tidak terlalu meleset jika dikatakan, Al-Qur’an, dalam batas tertentu, adalah “perangkap” yang dipasang bangsa Quraisy (a trap of Quraisy).” (hal. 65)

Na’uudzubillaah!


Sumber:
Judul Asli: Yang Aneh dari Islam Liberal

Penulis: Ibnu Maryam
READ MORE - Pernyataan Kufur Pentolan Jaringan Islam Liberal
Category : edit post

Kisah Dosen Liberal VS Mahasiswa Muslim Kreatif

Diposting oleh Abdullah Al-Haq On 04.39



Dosen: "Saya bingung. Banyak Umat Islam di seluruh dunia lebay.Kenapa harus protes dan demo besar-besaran cuma karena tentara amerika menginjak, meludahi dan mengencingi Al-Quran? Wong yang dibakar kan cuma kertas, cuma media tempat Quran ditulis saja kok. Yang Qurannya kan ada di Lauh Mahfuzh. Dasar ndeso. Saya kira banyak muslim yang mesti dicerdaskan."

Meskipun pongah, namun banyak mahasiswa yang setuju dengan pendapat dosen liberal ini. Memang Qur'an kan hakikatnya ada di Lauh Mahfuz.

Tak lama sebuah langkah kaki memecah kesunyian kelas. Sang mahasiswa kreatif mendekati dosen kemudian mengambil diktat kuliah si dosen, dan membaca sedikit sambil sesekali menatap tajam si dosen. Kelas makin hening, para mahasiswa tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mahasiswa: "Wah, saya sangat terkesan dengan hasil analisa bapak yg ada disini."ujarnya sambil membolak balik halaman diktat tersebut.

"Hhuuhhh...."se mua orang di kelas itu lega karena mengira ada yang tidak beres. Namun Tiba-tiba sang mahasiswa meludahi, menghempaskan dan kemudian menginjak-injak diktat dosen tersebut. Kelas menjadi heboh. Semua orang kaget, tak terkecuali si dosen liberal.

Dosen: "kamu?! Berani melecehkan saya?! Kamu tahu apa yang kamu lakukan?! Kamu menghina karya ilmiah hasil pemikiran Saya?! Lancang kamu ya?!"

Si dosen melayangkan tangannya ke arah kepala sang mahasiswa kreatif, namun ia dengan cekatan menangkis dan menangkap tangan si dosen.

Mahasiswa: "Marah ya pak? Saya kan cuma nginjak kertas pak. Ilmu dan pikiran yang bapak punya kan ada di kepala bapak. Ngapain bapak marah kalau yang saya injak cuma media buku kok. Wong yang saya injak bukan kepala bapak. Kayaknya bapak yang perlu dicerdaskan ya??"

Si dosen merapikan pakaiannya dan segera meninggalkan kelas dengan perasaan malu yang amat sangat...!!

"Itulah salah satu hukuman langsung dri Allah Ta'ala bagi siapa saja yang ingin mempermainkan atau mencaci maki Agama-Nya."
Subhanallah...

*Sumber: Hamba Allah via Facebook
READ MORE - Kisah Dosen Liberal VS Mahasiswa Muslim Kreatif
Category : edit post
Muslim eropa
Islam menjadi agama dengan pertumbuhan sangat cepat (populasi) di sejumlah Negara di Eropa. Populasinya berasal dari imigrasi dan angka kelahiran yang berada di atas rata-rata. Sekarang ini di antara Negara-negara di Eropa, jumlah populasi penduduk muslim terbesar berada di negara Prancis 5-6 juta jiwa, dan Jerman 3 juta -an.

Prancis membuat aturan ketat yang memisahkan agama dan kehidupan public. Di antaranya pelarangan memakai symbol-simbol keagamaan di sekolah. Yang sempat controversial dan mengundang protes besar adalah adanya pelarangan memakai jilbab ke sekolah.


Tapi sejumlah Negara di Eropa yang menjadikan Islam sebagai salah satu agama resmi Negara, memberi hak-hak istimewa pada komunitas muslim, di antaranya subsidi dan pengajaran agama di sekolah-sekolah untuk siswa Muslim. Di antaranya di Belgia juga Austria. Tapi kehidupan masyarakat muslim (populasi sekitar 270.000 jiwa) di Denmark di banding Negara Eropa lain, tergolong kurang begitu baik. Akses perumahan dan pekerjaan menjadi masalah.
1. Peringkat 16

Italia
Total populasi: 58.4 million
Penduduk Muslim: 825,000 (1.4%)

Background: populasi Muslim beragam, kelompok terbesar datang dari Maroko.
Selebihnya dari Afrika Utara, Asia selatan, Albania, dan Timur Tengah. Kebanyakan mereka datang dari tahun 1980-an dan seterusnya, banyak dari mereka awalnya sebagai mahasiswa.

Pemerintah Italia berusaha menciptakan hubungan yang baik antara negara dan komunitas muslim. Rata-rata angka kelahiran bayi muslim di Italia lebih dari 160.000 jiwa. Banyak penduduk muslim memiliki hak untuk tinggal dan bekerja di Italia, meski bukan warga negara.

2. Peringkat 15
Spanyol
Total populasi: 43.1 juta
Penduduk Muslim: 1 juta (2,3%)

Background: Hampir delapan abad Moor menguasai Spanyol, berakhir pada tahun 1492, memberikan negara itu warisan budaya Islam yang kuat, terutama dalam arsitekturnya. Populasi Muslim modern mulai berdatangan dalam jumlah yang signifikan di tahun 1970-an. Kebanyakan berasal dari Maroko yang datang untuk bekerja di bidang pariwisata dan pertumbuhan berikutnya datang ketika keluarga mereka bergabung dengan mereka.

Negara mengakui Islam dan memberi sejumlah hak istimewa termasuk ajaran Islam di sekolah-sekolah dan hari libur keagamaan. Meski begitu laporan bahwa adanya ketegangan terhadap imigran Muslim tetap terajdi. Tapi yang mengejutkan adalah meletusnya serangan teroris pada stasiun kereta api di Madrid 2004, yang menyebabkan terbunuhnya 191 orang. Tersangkanya adalah Islam radikal.

3. Peringkat 14
Inggris Raya
Total populasi: 58.8 million
Penduduk Muslim: 1,6 juta (2,8%)

Background: UK memiliki sejarah panjang kontak dengan umat Islam, hubungan ini dari Abad Pertengahan dan seterusnya. Pada abad 19 orang-orang Yaman datang untuk bekerja di kapal, membentuk komunitas muslim pertama di Negara itu.Tahun 1960-an, sejumlah besar umat Islam tiba, mereka berasal dari di bekas koloni Inggris yang mendapat tawaran pekerjaan di Inggris.

Di antaranya dari Afrika timur Asia, Asia selatan. Masyarakat muslim juga terbentuk karena lahir di Inggris dan menjadi warga Negara, setidaknya mencapai 50 persen. Komunitas islam lainnya adalah berasal dari Turki, Iran, Irak, Afghanistan, Somalia dan Balkan juga ada. Sensus tahun 2001 menunjukkan sepertiga dari penduduk Muslim berusia di bawah 16 tahun- proporsi tertinggi untuk grup manapun.

Yang menjadi persoalan di sini adalah tingginya tingkat pengangguran, rendahnya tingkat kualifikasi dan rendah kepemilikan rumah. Inggris juga mendukung multikulturalisme, sebuah gagasan yang dianut oleh negara-negara lain yang, secara umum bermakna menerima semua budaya memiliki nilai yang sama dan pemerintah terlibat melindungi kelompok minoritas.

4. Peringkat 13
Swedia
Total populasi: 9 juta
Penduduk Muslim: 300,000 (3%)

Background: populasi Muslim di Negara ini cukup luas - dengan kelompok-kelompok yang signifikan dari Turki, Bosnia, Irak, Iran, Lebanon dan Suriah. Swedia termasuk Negara yang menjunjung multiculturalism. Negara ini menjunjung nilai-nilai toleransi di antara umat serta memberi peluang kepada imigran untuk menjadi warga Negara setelah tinggal berturut-turut selama lima tahun.

Perkembangan populasi Muslim yang signifikan ini juga membuat Negara memberi bantuan dana pada badan perwakilan Negara. Meski Negara berusaha bersikap baik pada golongan minoritas, seperti umumnya Negara-negara Eropa yang memiliki komunitas Islam signifikan, tetap saja muncul kritik perlakuan diskriminatif terhadap umat Islam yang merasa terlalu sering dipersalahkan atas masalah-masalah kemasyarakatan.

5. Peringkat 12
Jerman
Total populasi: 82.5 juta
Penduduk Muslim: 3 juta (3,6%)

Latar Belakang: Sebagian besar penduduk Muslim di negeri ini berasal dari Turki, dan mereka tetap mempertahankan hubungan kuat ke Turki. Juga, orang-orang yang datang dari Bosnia dan Kosovo selama Perang Balkan.
Sampai saat ini umat Islam dianggap "pekerja tamu", yang suatu hari akan meninggalkan negara itu.

Isu kekerasan rasis adalah masalah yang sensitif, dengan pihak berwenang mencoba berbagai strategi untuk mengeliminir hal itu. Berbagai langkah diambil pihak berwenang untuk meningkatkan persatuan.

6. Peringkat 11
Belgia
Total Jumlah penduduk: 10,3 juta
Penduduk Muslim: 0,4 juta (4%)

Background: Islam adalah salah satu dari tujuh agama yang diakui di Belgia. Status ini membuat adanya fasilitas, juga subsidi bagi pengajaran agama tersebut di sekolah-sekolah, termasuk penyediaan guru. Meski begitu tetap saja ada komplain karena dirasakan adanya diskriminasi. Ketegangan ini terjadi karena masalah penggangguran dan kemiskinan.Mayoritas muslim Begia berasal dari Maroko dan Turki, sebagian juga berasal dari Albania. (Menjadi warganega setelah tinggal menetap tujuh tahun).

7. Peringkat 10
Austria
Total populasi: 8.2 juta
Penduduk Muslim: 339,000 (4.1%)

Background: Sejumlah besar Muslim hidup di bawah pemerintahan Austria ketika Bosnia-Hercegovina dianeksasi oleh Austria-Hongaria pada 1908. Banyak dari Muslim Austria memiliki akar di Turki dan orang lain datang dari Balkan selama perang tahun 1990-an - sebagian karena ikatan sejarah.
Sejak lama di Austria, Islam diakui sebagai salah satu agama resmi negara.

Hal ini berarti agama ini juga masuk dalam kurikulum pengejaran di sekolah-sekolah.Wina secara historis dianggap sebagai titik di mana dunia Islam mencapai titik paling barat. Sebuah pertempuran penting di Austria pada abad ke-16

menandai awal kemunduran Turki Ottoman.

*Sumber: http://zilzaalnews.blogspot.com/2013/03/16-negara-di-eropa-berpopulasi-muslim.html
READ MORE - 16 Negara di Eropa Berpopulasi Muslim Terbesar dan Sejarah Masuknya
Category : edit post
Photobucket

Followers

Poster

FreeABB

Save Muslims Rohingya

Banner Usudullah

usudullah

My Photo