MEKAH, batamtoday - Masjidil Haram adalah masjid di kota Mekkah, yang dipandang sebagai tempat tersuci bagi umat Islam. Dibangun mengelilingi Ka'bah, Masjidil Haram menjadi arah kiblat bagi umat Islam saat mengerjakan ibadah salat.
Namun tahukah anda, bahwa sejumlah ulama asal
Indonesia pernah mencatatkan namanya menjadi imam di masjid terbesar di
dunia itu.
Berikut 3 Imam di Masjidil Haram yang lahir di Indonesia:
1. Syeikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi
Ulama
besar Indonesia yang pernah menjadi imam, khatib dan guru besar di
Masjidil Haram, sekaligus Mufti Mazhab Syafi'i pada akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20. Dia memiliki peranan penting di Makkah al Mukarramah.
Lahir
dengan nama lengkap Ahmad Khatib bin Abdul Latif al-Minangkabawi, lahir
di Koto Gadang, IV Koto, Agam, Sumatera Barat, pada hari Senin 6
Dzulhijjah 1276 H (1860 Masehi).
Awal berada di
Makkah ia berguru dengan beberapa ulama terkemuka di sana seperti
Sayyid Bakri Syatha, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, dan Syekh Muhammad
bin Sulaiman Hasbullah al-Makkiy.
Banyak
sekali murid Syeikh Khatib yang diajarkan fiqih Syafi'i. Kelak di
kemudian hari mereka menjadi ulama-ulama besar di Indonesia, seperti
Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) ayah dari Buya Hamka.Tak ketinggalan
pula K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Ahmad Dahlan, dua ulama yang
masing-masing mendirikan organisasi Islam terbesar di Indonesia,
Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, merupakan murid dari Syeikh Ahmad
Khatib.
2. Ahmad Baidlowi (Kyai Kure)
Ia
adalah imam besar Masjidil Haram asal Weru, Cirebon. Namun karena Ahmad
Baidlowi lebih banyak menghabiskan waktunya di Mekkah membuat rekam
jejak syaihk ini kurang begitu dikenal.
3. Syekh Nawawi Al-Bantani
Syekh
Nawawi Al-Bantani boleh disebut sebagai tokoh utamanya. Ulama kelahiran
Desa Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Serang, Banten, Jawa Barat, 1813. Ia
diangkat menjadi imam besar di Masjidil Haram sejak usianya belum genap
45 tahun. Syekh Nawawi al-Bantani wafat dalam usia 84 tahun di Syeib
A’li, sebuah kawasan di pinggiran kota Mekkah. Kini hari wafatnya masih
sering diperingati warga Banten.
(www.batamtoday.com/usudullah)