Kemunculan Tandzim Al-Qaeda Biladi Maghrib Islami
Sebelum menjadi Tandzim Al-Qaeda Biladi Maghrib Islami atau The al-Qaeda Organization in the Islamic Maghreb, harakah ini dikenal juga dengan nama Salafist Group for Preacing and Combat yang dalam bahasa Arabnya adalah Al Jamaa’ah As Salafiyyah lid Da’wah wal Qital. Dalam bahasa Perancis kelompok ini disebut Groupe Salafiste pour la Predication et le Combat, disingkat dengan GSPC; dan juga dikenal dengan nama Group for Call and Combat. Harakah ini adalah kelanjutan dari harakah GIA atau Armed Islamic Group sebuah harakah salafy jihadi yang memiliki tujuan untuk menurunkan pemerintahan Al Jazair dan mendirikan Negara Islam.Al Jamaa’ah As Salafiyyah lid Da’wah wal Qital atau GSPC ini didirikan oleh Hassan Hattab, seorang pendiri GIA (Armed Islamic Group) komandan regional yang keluar dari GIA di tahun 1998 yang memprotes atau tidak setuju dengan pembunuhan warga sipil oleh GIA. Setelah amnesti di tahun 1999, beberapa pejuang GIA menggantung senjata mereka, namun beberapa yang lain tetap aktif, termasuk anggota-anggota GSPC. Saat ini anggota GSPC diperkirakan berjumlah 4000-an pejuang. Di bulan September 2003, kedudukan Hattab sebagai pimpinan pusat GSPC digantikan oleh Nabil Sahraoui (Syekh Abu Ibrahim Mustapha), dia berumur 39 tahun, seorang komandan senior yang ditengarai memiliki koneksi dengan Al-Qaeda. Tidak beberapa lama setelah penggantian ini, Sahraoui wafat di bulan Juni 2004, dan posisinya langsung digantikan oleh Abu Musab Abdul Wadud.
Sebuah pecahan atau kelompok menyempal dan disebut dengan Kelompok Hattab’s, menjadi Free Salafist Group (GSL), dipimpin oleh El Para, ditengarai melakukan penculikan 32 turis Eropa di Al Jazair sekitar awal 2003. Beberapa sumber yang lain mengklaim bahwa gerakan ini didalangi oleh intelejen Al Jazair sendiri.
Di bulan maret 2005, beberapa sumber di GSPC menyatakan menyetuji inisiatif rekonsiliasi yang ditawarkan oleh pemerintah. Di bulan Maret 2006, pimpinan awal kelompok ini, Hassan Hattab, meminta para anggotanya untuk menerima amnesti dari pemerintah. Tetapi di bulan September 2006, pimpinan Al-Qaeda, Ayman al-Zawahri mengumumkan sebuah “penyatuan yang penuh berkah” diantara mereka dan mendeklarasikan bahwa Perancis adalah musuh. Mereka mengatakan akan bekerja bersama melawan Perancis, dan kepentingan-kepentingan Amerika. Di bulan Januari 2007, GSPC mengumumkan nama baru yang menunjukkan aliansi mereka dengan Al-Qaeda.
Abu Musaab Abdul Wadud yang sebelumnya adalah pimpinan Al Jama’ah As Salafiyyah Lid Da’wah wal Qital adalah sosok yang berhasil menggabungkan harakah tersebut dengan harakah jihad global, Al-Qaeda. Pada hari Rabu, tanggal 13 September 2006, beliau mengumumkan penggabungan jama’ah tersebut.
Dalam peryataan beliau yang dipublikasikan luas di beberapa situs salafy jihadi, Syekh Mussab Abdul Wadud menyatakan bahwa sebelumnya bergabung mereka telah berhubungan selama kurang lebih setahun.
Syekh Abdul Wadud menyatakan bahwa alasan penggabungan jama’ah ini adalah dikarenakan musuh, kaum kuffar telah bersatu padu dalam menghancurkan Islam dan kaum muslimin, di Al Quds, di Irak, di Afghanistan. Untuk itu, wajib bagi mujahidin untuk bersatu menghadapi setan-setan yang telah bersatu padu. Wajib bagi kita untuk menghadapi koalisi dengan koalisi, ungkapnya lagi. Amerika tidak akan dapat dikalahkan kecuali dengan khekhilafahan.
Syekh Abdul Wadud juga menyatakan keyakinannya bahwa penggabungan jamaah salafiyyah lid da’wah wal qital dengan Al-Qaeda akan membuat para salibis marah dan bersedih. Untuk itu, beliau sepakat, setelah bermusyawarah dan memohon petunjuk Allah untuk yang terbaik,yakni menggabungkan diri dengan Al-Qaeda, dan meneruskan jihad di Al Jazair sebagai jundullah di bawah arahan Syekh Usamah bin Ladin semata-mata karena Allah.
Beliau juga mengatakan bahwa penggabungan yang dilakukan sedikit banyak juga karena mereka telah belajar dari pengalaman yang panjang dan pahit dalam gerakan jihad bahwa penggabungan adalah hal yang terbaik dan yang terburuk adalah berpecah belah.
Penggabungan adalah alasan utama untuk menyelamatkan kita daripada kesesatan dan kejahatan yang lain. Ini adalah untuk gerakan jIhad secara umum terutama yang baru tumbuh tanpa pengalaman, dan niscaya perpaduan akan membawa kejayaan dan perpecahan adalah puncak kekalahan.
Peryataan dan harapan di atas teryata terbukti, alhamdulillah. Dengan penggabungan tersebut, Mujahidin di Al Jazair memiliki kekuatan yang berlipat-lipat, terutama kemampuan tempurnya. Disebut-sebut nama Syekh Abu Mus’ab As Syuri penulis kitab Dakwah Al Muqawwamah Al Islamiyah Al ‘Alamiyah, memiliki andil besar dalam melipat gandakan kekuatan jamaah Salafi lii Dakwah Wal Qital yang kemudian mendeklarasikan diri sebagai tandzim Al-Qaeda biladil Maghrib Islami tersebut. Dan serangan-serangan yang gencar dilakukan kepada murtadin Al Jazair adalah hasil kongkrit dari penggabungan tersebut.
Aksi-aksi syahid mereka bahkan telah mereka publikasikan dalam situs-situs dan forum-forum jihad internasional. Misalnya di Forum Al Firdaus. Bahkan Forum Al Firdaus telah merilis video terjemahan Badr Al Magribil Islam, yang berisi serangan Mujahidin Al-Qaeda Al Jazair tersebut. Te Base, seorang administrator forum salafi jihadi Internasional Al Firdaus merilis terjemahan video Badr Al Magribil Islam pada tanggal 24 Desember 2007 lalu. Video ini sebelumnya telah dirilis oleh media mujahidin Magribil Islam (Al Jazair) dalam bahasa Arab. Untuk melayani kaum muslimin dan penduduk dunia lainnya yang tidak mampu berbahasa Arab maka “The Base” seorang administrator sebuah forum salafi jihadi berhasil menterjemahkannya dalam bahasa Inggris.Video ini menggambarkan-subhanallah-dahsyatnya serangan mujahidin Al-Qaeda Aljazair atas penguasa sekuler setempat. Allahu Akbar!
Sumber: